Terakhir, penulis membantu si kecil melengkungkan hasil meroncenya menjadi bentuk gelang. Sambungan monte tersebut menggunakan kawat, jadi untuk menghindari tusukan maka untuk saat ini penulis saja yang mengaitkannya menjadi gelang.
Warna cerah dan menyala serta bentuk pada monte menarik perhatian si kecil hingga ia "lupa waktu" jika kegiatan meroncenya berlangsung cukup lama. Disadari atau tidak, kegiatan meronce ini terselip banyak sekali edukasi yang diperoleh si kecil seperti berlatih konsentrasi, fokus, mengenal pola dan konsep warna, dan sebagainya.
Yang tidak kalah pentingnya, selama kegiatan berlangsung, orang tua senantiasa berhati-hati saat menemani anak bermain meronce mengingat mainan ini terdiri dari benda-benda kecil yang rawan termakan. Oleh karena itu, pastikan jumlah monte atau manik-manik yang dirangkai anak sebelum dan setelah bermain.
*****
Kegiatan yang melibatkan menguntai atau merangkai dari berbagai bahan yang berlubang dan disatukan dengan tali maupun benang ini sarat edukasi yang terselip bagi anak. Orang tua dapat membekali anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK) melalui kegiatan edukatif ini.
Bahkan, kegiatan meronce sepertinya bukan hanya menarik perhatian anak-anak saja melainkan juga orang dewasa. Mainan meronce ini dapat dijadikan sebagai alat stimulus koordinasi motorik halus, latihan ketelitian, ketelatenan, dan kesabaran. Oleh sebab itu, mari para orang tua meluangkan waktu untuk sejenak membersamai anak melakukan aktivitas menyenangkan ini sebagai penunjang keterampilan anak agar tumbuh kembangnya optimal.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H