Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

10 Manfaat "Real Food" sebagai Alternatif Menu PMT Posyandu Balita

26 Februari 2024   22:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   01:02 1784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Keberadaan PMT bukan sekadar "ajang unjuk kebolehan" oleh para ibu PKK, kader posyandu, dan sebagainya dengan kriteria penilaian meliputi kreativitas, cita rasa, aspek keamanan pangan, dan biaya. PMT diharapkan mampu diimplikasikan dengan baik melalui penyuluhan, konseling, bahkan hingga demontrasi memasak. Hal tersebut adalah jangka panjang yang berkelanjutan.

Namun, apabila para pengurus telah mengalami hambatan dalam hal penyajian menu PMT karena banyaknya administrasi yang harus diurus dan tidak mau ribet,  maka bisa dialihkan pada makanan utuh dengan bahan tunggal atau real food. Bukan malah makanan kemasan yang tinggi gula, lemak, dan garam. Ketiganya adalah musuh besar dalam tubuh. Apalagi yang akan mengonsumsi anak-anak, dan makanan tersebut akan diserap oleh tubuh.

Bahaya pengawet dan pewarna makanan dan minuman kemasan juga akan berdampak buruk pada kesehatan balita. Agar tidak menimbulkan persoalan baru, marilah bersama-sama mulai dari pemangku kebijakan untuk turut serta memonitor, memantau, mendampingi, dan turut merumuskan menu PMT terbaik untuk balita. Mengingat pelaksanaan posyandu hanyalah satu bulan sekali.

Memaknai kembali peran vital posyandu yang bukan sekadar tempat menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, melainkan terselip edukasi yang bermanfaat bagi orang tua untuk tumbuh kembang anak melalui PMT yang sesuai juknis Kemenkes RI. Sehingga edukasinya dapat nutrisinya pun dapat.

Dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak dengan dukungan dana, waktu, serta ide dengan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan bersama.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun