Kemudian si kecil mengambil koleksi buku sayuran dan buah-buahan di rak buku. Satu per satu objek permohonan si kecil terbentuk.
"Wah..ini mah ibunya juga turut asyik bermain playdough ceritanya," batin saya.
Saya merasakan sendiri betapa asyiknya bermain playdough dengan membuat bentuk yang bermacam-macam. Apalagi hasil bentuknya memuaskan (menyerupai asli versi saya) dan disukai si kecil.
Kelima, antusiasme si kecil semakin nampak, maka saya memberi penugasan kepadanya.
"Ayo, kakak buat binatang ular seperti ini (sambil saya menunjukkan contoh objeknya)," pinta saya kepada si kecil.
Alhasil, si kecil membuat pilinan plastisin berbentuk lonjong dengan warna yang sama persis dengan milik saya. Kemudian, dia meminta tolong kepada saya untuk dibantu membuatkan mata hewan tersebut menggunakan plastisin berwarna putih.
Tangan mungilnya belum mampu membuat bulatan kecil, maklumlah baru pengalaman pertama. Lambat laun semakin sering diasah pasti akan bisa membuat bentuk yang lebih rumit dan detail.
Dari kegiatan ini si kecil secara tidak langsung belajar tentang anatomi binatang dengan bentuknya yang paling sederhana. Sebagai contoh yang kami lakukan, warna hitam sebagai kepala, badan, dan ekornya, kemudian warna putih sebagai kedua matanya.
Walaupun bentuknya belum sempurna, pastikan bahwa di balik bentuk tersebut terselip semangat berusaha yang luar biasa dari si kecil.