Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kegiatan Seru Bermain Playdough bersama Si Kecil

21 Februari 2024   23:02 Diperbarui: 21 Februari 2024   23:14 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si kecil sedang memotong plastisin menggunakan pisau mainan | dokpri

Ada kalanya anak berada pada kondisi bosan pada mainannya.
Sekalipun mainannya begitu banyak dan bertumpuk.

Kondisi demikian juga terjadi pada si kecil. Beberapa kali dia menunjukkan gestur kurang antusias terhadap mainannya, bahkan pada koleksi buku-bukunya.

Biasanya di pagi hari sudah nampak pemandangan kereta api mainan yang berjajar membentuk "depo" gerbong lokomotif beserta rangkaiannya. Akan tetapi kali ini yang didapati, si kecil malah minta izin kepada saya untuk menonton televisi.

Pada akhirnya, saya dan ayah si kecil mencoba mengotak-atik ide, kira-kira mainan apa yang bisa kembali menarik minatnya agar dia tidak meminta screen time sebagai jalan ninjanya. Alhasil, pilihan kami jatuh pada mainan playdough atau adonan plastisin yang dibeli dari toko online.

Kebetulan ini kali pertama si kecil bermain playdough. Kesan pertama yang dia berikan pada mainan edukatif ini adalah langsung nampak antusias. Mungkin karena dari segi warnanya yang beraneka ragam dan menarik perhatian.

Tanpa berlama-lama, saya pun mengajak si kecil bereksplorasi dengan adonan lunak ini. Kegiatan bermain ini pun saya bagi menjadi beberapa sesi sesuai capaian kemampuan dari si kecil.

Pertama, saya menawarkan kepada si kecil warna playdough mana yang akan dibuka terlebih dahulu. Ternyata dia meminta saya untuk mencoba semua warna secara bergantian. Alhasil, saya mengambil sebagian warna biru dan warna oranye yang kemudian saya gabungkan. Nampak terjadi perubahan warna pada gabungan kedua plastisin tersebut.

Mencampur warna plastisin | dokpri
Mencampur warna plastisin | dokpri

Dia langsung teringat campur warna saat bermain cat air beberapa waktu yang lalu. Akhirnya, dia menggabungkan plastisin berwarna merah dan biru dengan harapan berubah menjadi warna ungu.

Pada kegiatan ini secara tidak langsung si kecil bereksplorasi tentang konsep warna yaitu percampuran warna.

Kedua, saya membuat bulatan plastisin warna ungu dengan harapan si kecil mau menirukannya. Namun, hasil plastisin yang dibuatnya berbentuk lonjong. Lalu, saya mencoba memegangi kedua telapak tangannya untuk bersama-sama mengubah bentuk lonjong menjadi bulat. Alhasil, si kecil mampu membuatnya menjadi bentuk bulat.

Sebelah kanan dari gambar : hasil bulatan si kecil yang berbentuk lonjong, belum sesuai contoh yang saya berikan | dokpri
Sebelah kanan dari gambar : hasil bulatan si kecil yang berbentuk lonjong, belum sesuai contoh yang saya berikan | dokpri

Akhirnya si kecil mampu membuat bentuk bulat | dokpri
Akhirnya si kecil mampu membuat bentuk bulat | dokpri

Pada kegiatan ini si kecil mengasah motorik halusnya melalui pilinan dan bulatan dari kedua telapak tangannya.

Ketiga, kegiatan memipihkan playdough menggunakan tutup toples. Pertama-tama membuat bulatan yang kemudian dipipihkan dengan cara ditekan menggunakan tutup toples. Bahagianya saya karena si kecil mampu menirukan apa yang saya lakukan.

Si kecil sedang memipihkan plastisin | dokpri
Si kecil sedang memipihkan plastisin | dokpri

Sebelah kanan hasil pipihan si kecil, sebelah kiri hasil pipihan saya | dokpri
Sebelah kanan hasil pipihan si kecil, sebelah kiri hasil pipihan saya | dokpri

Walaupun bentuknya belum begitu rapi, bukanlah masalah. Yang terpenting si kecil menikmati aktivitas ini.

Keempat, sejenak si kecil larut dalam aktivitasnya sambil saya membuatkan beberapa objek menarik dari plastisin seperti bentuk buah-buahan dan sayur-sayuran. Sesekali si kecil juga membantu saya untuk mengambilkan warna yang saya butuhkan.

Objek pertama yang saya buat adalah buah jeruk berwarna oranye beserta tangkai dan daun yang berwana hijau.

Seketika si kecil berkata, "wahh.. apa itu ummi, buah jeruk ya? mau lagi dong dibuatkan buah pisang, mangga, anggur, dst...".

Kemudian si kecil mengambil koleksi buku sayuran dan buah-buahan di rak buku. Satu per satu objek permohonan si kecil terbentuk.

"Wah..ini mah ibunya juga turut asyik bermain playdough ceritanya," batin saya.

Contoh objek plastisin berbentuk buah dan sayuran | dokpri
Contoh objek plastisin berbentuk buah dan sayuran | dokpri

Saya merasakan sendiri betapa asyiknya bermain playdough dengan membuat bentuk yang bermacam-macam. Apalagi hasil bentuknya memuaskan (menyerupai asli versi saya) dan disukai si kecil.

Kelima, antusiasme si kecil semakin nampak, maka saya memberi penugasan kepadanya.

"Ayo, kakak buat binatang ular seperti ini (sambil saya menunjukkan contoh objeknya)," pinta saya kepada si kecil.

Alhasil, si kecil membuat pilinan plastisin berbentuk lonjong dengan warna yang sama persis dengan milik saya. Kemudian, dia meminta tolong kepada saya untuk dibantu membuatkan mata hewan tersebut menggunakan plastisin berwarna putih.

Objek plastisin bentuk binatang, sebelah kanan karya si kecil | dokpri
Objek plastisin bentuk binatang, sebelah kanan karya si kecil | dokpri

Tangan mungilnya belum mampu membuat bulatan kecil, maklumlah baru pengalaman pertama. Lambat laun semakin sering diasah pasti akan bisa membuat bentuk yang lebih rumit dan detail.

Dari kegiatan ini si kecil secara tidak langsung belajar tentang anatomi binatang dengan bentuknya yang paling sederhana. Sebagai contoh yang kami lakukan, warna hitam sebagai kepala, badan, dan ekornya, kemudian warna putih sebagai kedua matanya.

Walaupun bentuknya belum sempurna, pastikan bahwa di balik bentuk tersebut terselip semangat berusaha yang luar biasa dari si kecil.

Keenam, sesi terakhir kegiatan bermain plastisin kami yaitu aktivitas memotong plastisin yang berbentuk lonjong menggunakan pisau mainan. Kegiatan ini mampu melatih kekuatan otot-otot tangannya yang saling bersinergi untuk memotong plastisin menjadi beberapa bagian. Kegiatan memotong plastisin ini pun dapat diganti dengan alat pemotong gunting mainan.

Plastisin berbagai warna | dokpri
Plastisin berbagai warna | dokpri

*****

Nah, demikianlah pengalaman seru sekaligus pengalaman pertama si kecil bermain playdough yang berujung pada antusiasmenya yang tinggi. Tidak lupa untuk mengajari anak untuk mencuci tangan setelah bermain adonan liat ini.

Kegiatan bermain playdough mampu mengasah kreativitas anak. Selain itu, mainan edukatif ini mampu melatih motorik halus anak karena otot-otot halus pada jari-jari dan telapak tangan bekerja saat membentuk adonan sesuai keinginan.

Jangan bosan-bosan bagi para orang tua mencari ide bermain untuk buah hati. Senantiasa mendampinginya saat bermain dan mengajak komunikasi agar suasana semakin menyenangkan. Bahkan, kita bisa membuat bentuk lucu-lucuan dari adonan plastisin ini sehingga aktivitas bermain semakin seru.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun