Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Melatih Motorik Halus Anak Pra Menulis melalui Kegiatan Bermain Playdough

21 Februari 2024   15:30 Diperbarui: 22 Februari 2024   14:05 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh obyek dari kreasi adonan plastisin. (Dokumentasi pribadi)

Keterampilan motorik halus pada anak merupakan kemampuan anak dalam menggunakan otot halus atau otot-otot kecilnya atau sebagian anggota tubuh meliputi koordinasi antara mata dan tangan. Contoh kegiatan gerakan motorik halus seperti menulis, menggunting, memegang peralatan makan, melipat kertas, dan sebagainya.

Sedangkan, pada keterampilan motorik kasar menggunakan otot besar tubuh yang ditandai dengan aktivitas anak berupa melompat, merangkak, bermain lempar-tangkap bola, naik-turun tangga, dan sebagainya. 

Berbeda dengan gerakan pada motorik kasar, pada motorik halus mengoordinasikan berbagai organ tubuh dengan gerakan kecil dan bersifat detail.

Fase pra menulis pada anak biasanya antara usia 2--4 tahun, di mana anak-anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya melalui keterampilan jari. Fase ini merupakan cikal bakal anak untuk mengasah kemampuan tangannya untuk menulis agar lebih luwes dan tidak kaku.

Semakin tinggi intensitas latihan anak, maka semakin berpeluang untuk mempermudah anak dalam belajar menulis. Tonggak awal menulis pada anak bisa berupa coretan semau dan semampunya serta ala kadarnya. Seiring bertambahnya usia, anak akan terus bereksplorasi melalui berbagai kegiatan yang menunjang motorik halusnya.

Melatih motorik merupakan salah satu "skill" atau keterampilan yang harus diasah pada anak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK). Mengingat anak-anak diajarkan pelbagai materi yang "menuntut" mereka untuk belajar menulis melalui berbagai model dan media pembelajaran yang diberikan oleh guru di TK.

Adapun keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang lebih diatur dengan halus seperti keterampilan tangan. Beberapa aktivitas motorik halus pada anak untuk belajar menulis contohnya memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari), membuat berbagai coretan, dan menggunting berdasarkan pola.

Orangtua dapat menstimulasi motorik halus anak melalui berbagai kegiatan. Jadi, orangtua tidak perlu buru-buru dan menuntut anak untuk cepat bisa menulis. Dengan memenuhi asupan otot besar (motorik kasar) dan otot kecilnya (motorik halus), maka anak lebih mudah dalam belajar menulis. Sehingga yang perlu orang tua persiapkan sebelum anak belajar menulis, di antaranya:

Pertama, menguatkan motorik kasar melalui aktivitas berjalan, berlari, bergerak, memanjat, dan sebagainya.

Kedua, menguatkan pergelangan tangan melalui aktivitas menyendok, menyemprot, menjepit, merobek kertas, mencapit, meraup, menuang, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun