Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Melatih Motorik Halus Anak Pra Menulis melalui Kegiatan Bermain Playdough

21 Februari 2024   15:30 Diperbarui: 22 Februari 2024   14:05 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh obyek dari kreasi adonan plastisin. (Dokumentasi pribadi)

5. Mengamati, mengawasi, mendampingi dan memantau selama anak bermain playdough untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperi bahaya termakan karena warnanya yang menarik.

Contoh koleksi playdough milik si kecil. (Dokumentasi pribadi)
Contoh koleksi playdough milik si kecil. (Dokumentasi pribadi)

Berdasarkan pengalaman penulis yang membeli playdough secara acak di lokapasar, tertera keterangan pada kemasan bahwa sebaiknya digunakan oleh anak pada usia 3 tahun dan ke atas. Plastisin tersebut memuat komposisi seperti air, plastics, bahan sintetis, dan pewarna.

Selain itu, apabila orangtua mencermati, dalam kemasan juga disampaikan peringatan kewaspadaan orang tua kepada anak terhadap media bermain ini karena terdiri dari bagian-bagian yang kecil dan tidak diperuntukkan pada anak di bawah usia 3 tahun. Dalam kemasan tersebut memuat informasi penting yang tidak boleh terlupakan oleh para orang tua.

Jika ingin mengenalkan permainan playdough pada anak balita usia di bawah 2 tahun, maka alternatifnya adalah dengan membuat plasitisin sendiri dengan bahan baku yang aman dan tentunya tetap dalam pengawasan orang tua.

Stimulasi hasil tulisan tangan

Adakah pengaruh stimulasi motorik halus terhadap hasil tulisan tangan pada anak?

Seringkali kita menjumpai tulisan tangan yang begitu rapi dan mudah dibaca. Tak jarang pula kita juga menemukan hasil tulisan tangan yang sukar dibaca sehingga sulit untuk dimengerti.

Dikutip dari laman Media Indonesia, ahli syaraf berpendapat bahwa mengabaikan tulisan tangan dapat mempengaruhi keterampilan membaca dan belajar. Mengingat tulisan tangan menuntut gerakan kompleks yang secara bersamaan memicu impuls sensorik, motorik, dan kognitif.

Dengan demikian, tulisan tangan sangat penting untuk perkembangan kognitif anak, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan koordinasi antara tangan dan mata. Maka hasil tulisan tangan anak akan berbeda dengan dan tanpa adanya stimulasi motorik sejak dini.

Pada akhirnya, jika anak terstimulasi motorik halusnya dengan baik, maka hasil tulisan anak akan sesuai harapan karena anak terbiasa mengekspresikan diri melalui gerakan latihan secara detail. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun