Ketiga, latihan fokus koordinasi antara mata dan tangan melalui aktivitas menyendok dan menyemprot.
Keempat, menguatkan otot-otot dan jari-jari tangan anak dengan bermain playdough, meremas playdough, merobek kertas, menggunting, dan sebagainya.
Kelima, memperpanjang rentan konsentrasi anak dengan bermain air, sensory, outdoor, dan practical life.
Keenam, menguatkan bahu anak melalui kegiatan melempar bola, yoga, olah raga, dan senam.
Bermain playdough dapat mengasah motorik halus anak
Salah satu kegiatan bermain yang menunjang perkembangan keterampilan motorik halus pada adalah adalah bermain playdough. Playdough atau Play-Doh adalah bahan pemodelan untuk anak-anak berupa adonan atau plastisin mainan yang merupakan bentuk modern dari mainan tanah liat (lempung). Plastisin juga sering disebut malam lilin atau clay karena sifatnya yang liat berupa adonan lunak dan mudah dibentuk.
Adapun plastisin memiliki beraneka macam warna dan dapat dibentuk sesuai keinginan misalnya untuk membuat proyek seni dan kerajinan. Plastisin atau playdough tidak beracun dan bersifat tidak meninggalkan noda.
Obyek yang dibuat dari playdough bisa berupa aneka ragam buah-buahan, binatang, sayuran, bentuk 3D, dan masih banyak lagi.
Adonan dasar playdough adalah campuran air, garam, dan tepung. Dilansir dari jurnal.fkp.uns.ac.id, cara membuat playdough adalah sebagai berikut.
Alat dan bahan
- 1 cangkir air
- Pewarna makanan
- 6 cangkir tepung
- 1 cangkir minyak sayur
- Gelas ukur
- Mangkuk
- Sendok kayu
Langkah-langkah