Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati! Ketahui 5 Hal yang Menyakiti Pejuang Garis Dua

16 Januari 2024   11:38 Diperbarui: 18 Januari 2024   00:47 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harus digunakan dengan benar agar hasil test pack akurat.(Shutterstock via kompas.com)

2. Berusaha semampunya dan berdoa semaksimalnya. Allah bersama orang-orang yang sabar. Jangan terlalu berlarut, yakini bahwa Allah akan mengganti dengan hal baik lainnya. Ingat bahwa time line kehidupan orang berbeda-beda.

3. Mengupayakan pasangan yang makin erat, saling menyeka air mata, dan saling menguatkan di tengah ujian. Tidak perlu gamblang mengumumkan bahwa pasangan sedang menunda atau mengidamkan kehamilan. Cukup pasangan, Tuhan, dan orang tertentu yang tahu misalnya dokter.

4. Menulis di buku harian tentang kisah perjalanan perjuangan dan ikhtiar yang dilakukan selama ini. Sebagai upaya menerima keadaan dengan ikhlas, kuat, dan tabah.

5. Tidak abai dengan kondisi fisik dan mental, diimbangi dengan pola makan sehat dengan asupan bernutrisi, rutin berolahraga, tidak begadang, bersedekah, dan asupan batiniah lainnya. Terutama hindari stres, harus rileks, dan tidak boleh kelelahan. Memang benar sebaiknya menyibukkan diri dengan hal-hal positif, tetapi beri pula jeda dengan memberikan hak badan untuk istirahat dan tidak terforsir.

***

Ada yang merencanakan kehamilan sampai "segitunya". Tidak pernah berputus asa, berusaha totalitas, dan berdoa kepada Allah. Para pejuang garis dua adalah pasangan hebat, meski tak mudah tapi mampu melaluinya. Mampu saling mengisi tangki kasih sayang, saling mendukung, dan saling menguatkan. Allah akan menyiapkan "keturunan" yang melebihi ekspektasi selama ini. Stop over thinking!

Lebih baik menjalani hidup dengan tidak berpikir berlebihan. Sebaiknya mempersiapkan fisik, mental, finansial, ilmu parenting, dan bekal lainnya. Karena memiliki anak bukan sekadar memberikannya asupan gizi dari makanan, tapi juga tangki kasih sayang dan pola pengasuhan yang baik untuk menciptakan generasi terbaik.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun