Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

4 Asupan Utama Penangkal Baby Blues Syndrome pada Wanita Pasca Persalinan

7 Januari 2024   23:54 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:48 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bagaimana dengan pasangan yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh (Long Distance Marriage/LDM)?

Disinilah peran keluarga besar terlibat meliputi orang tua, mertua, kakak-adik, ipar, hingga teman terdekat. Orang tua dan mertua pernah berada di posisi si ibu, maka diharapkan bisa saling bersinergi untuk mendukung misalnya menyemangati si ibu menyusui meski ASI masih seret atau kesulitan menyusui karena belum terbiasa, sehingga diajarkan teknik-teknik versi orang tua agar ASI lambat laun deras. 

Tidak langsung menyalahkan akan tetapi turut mencarikan jalan keluar. Dengan kondisi yang lebih rileks, akan memengaruhi hormon kebaikan pada ibu sehingga besar kemungkinan proses meng-ASI-hi menjadi lancar.

Memiliki tetangga yang baik adalah rezeki yang luar biasa. Tidak hanya tentang berbagi makanan, namun bisa juga dengan berbagi empati misalnya meminimalkan adanya ucapan-ucapan yang membuat ibu yang mengalami baby blues tersinggung. 

Dampaknya, ibu merasa aman dan nyaman. Apabila ada nasihat atau saran dari tetangga, diharapkan saran yang membangun dan tidak memojokkan.

Asupan Finansial

Finansial menjadi bahasan yang sensitif mengingat kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam. Di satu sisi, keberadaan finansial juga menjadi faktor pendukung kesehatan keluarga.

Asupan finansial menjadi "jembatan penghubung" untuk membangun fondasi keluarga yang harmonis. Jembatan ini menjadi penunjang keberadaan asupan lainnya seperti kebutuhan gizi, tingkat kebahagiaan, dan keilmuan.

Maka bersyukur para ibu yang mengalami masa singkat baby blues syndrome. Namun, jangan sampai terlupakan para ibu yang sedang berjuang melawan gangguan emosional ini di tengah himpitan ekonomi. 

Maka, diharapkan pemangku jabatan menaruh perhatian dan kepedulian terhadap ibu dengan kondisi perekonomian lemah. Para ibu ini rentan mengalami kelabilan emosi. Dengan didukung kepedulian sosial pula, para ibu ini diharapkan bisa bangkit.

Asupan Literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun