1 ons teri nasi
3 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah cabai domba (atau sesuai selera)
1 papan petai
Minyak goreng secukupnya
Penyedap rasa dan gula pasir secukupnya (sebagai penyeimbang rasa pedas dari cabai dan asinnya teri)
Cara membuat
Langkah 1 : Menggoreng teri nasi hingga berwarna keemasan (jangan sampai gosong) dengan minyak secukupnya, sebelumnya teri dicuci bersih dengan air mengalir dan meniriskannya.
Langkah 2 : Mencuci bersih bawang putih, bawang merah, cabai, dan petai kemudian mengirisnya tipis-tipis atau dipotong sesuai selera.
Langkah 3 : Menuangkan 1 sendok teh minyak goreng ke dalam wajan atau penggorengan untuk menumis bawang merah, bawang putih, cabai, dan petai. Jika dirasa sudah harum, kemudian memasukkan teri nasi yang sudah digoreng tadi.
Langkah 4 : Melanjutkan menumis dan mencampur semua bahan tadi, kemudian menambahkan penyedap rasa dan gula pasir secukupnya, lalu mengoreksi rasa.
Langkah 5 : Mematikan kompor, mengangkat dan meniriskan hasil tumisan agar minyaknya turun. Selanjutnya, tumisan teri nasi bawang petai siap dihidangkan dan disantap bersama nasi hangat dan telur ceplok (misalnya).
Sebagai informasi tambahan, agar hasil penggorengan teri nasi lebih krispi, setelah teri dicuci, kemudian bisa dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Namun, jika memasaknya buru-buru seperti saya, maka bisa dicuci saja atau direndam terlebih dahulu dengan air panas, kemudian cuci dan tiriskan hingga dirasa tidak mengandung air kemudian digoreng. Hasilnya juga tetap krispi tidak berminyak. Hal tersebut juga dilakukan agar kandungan garam pada teri tidak terlalu tinggi sehingga teri tidak terasa sangat asin.
Kandungan gizi
Seperti yang kita ketahui informasi yang beredar pula di masyarakat bahwa petai dapat menambah nafsu makan apalagi kalau dilalap mentahan. Beberapa orang memang ada yang tidak menyukainya karena bau sangat menyengat dan tidak enak.
Namun, perlu diketahui bahwa kandungan gizi pada petai ternyata cukup banyak meliputi serat, kalsium, protein, karbohidrat, lemak, dan masih banyak lagi. Salah satu sumber juga menyebutkan bahwa dibalik aromanya yang khas, petai bermanfaat untuk membantu mengontrol gula darah, menyehatkan jantung, dan saluran pencernaan. Jadi, apabila tetap tidak menyukainya bisa mengeliminasi petai dari daftar bahan-bahan yang saya cantumkan tadi.
Selanjutnya, sama seperti ikan teri lainnya, teri nasi juga kaya omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bahwa setiap 100 gram ikan teri nasi yang kering dan mentah mengandung 1.000 mg kalsium, 32,5 gram protein, 3,0 mg zat besi, dan 1.000 mg fosfor. Seratus gram teri nasi tersebut berarti setara dengan massa 1 ons sesuai dengan ukuran porsi yang saya masak.
Berdasarkan pada data tersebut berarti bahwa kandungan kalsium, protein, zat besi, dan fosfor termasuk cukup tinggi.
Akan tetapi, ada juga seseorang yang didapati alergi setelah mengonsumsi teri nasi. Salah satu pemicu alergi makanan laut yang paling umum adalah protein yang terkandung di dalamnya termasuk teri nasi. Jadi, hentikan mengonsumsinya apabila anda mengalami alergi.
Jika tidak memiliki riwayat alergi pada makanan laut, penting pula untuk tetap memperhatikan kebersihannya mulai dari saat membeli di pasar, yang kemudian dicuci. Selain itu, yang tidak boleh luput dari perhatian adalah penggunaan minyak goreng baru, bukan jelantah atau minyak bekas menggoreng berbagai macam masakan sebelumnya.