Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kiprah Perempuan dalam Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting

28 November 2023   12:38 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi perempuan (freepik)

Dimulai dari masa menyusui, seorang ibu harus rutin hadir dalam Posyandu, kemudian juga melakukan perawatan nifas (termasuk bayinya) oleh bidan atau dokter. Ibu harus melakukan imunisasi lengkap setiap bayi di atas 12 bulan, dan Ibu yang memiliki bayi 0-2 tahun setiap bulan mengikuti kegiatan pengasuhan balita dan pemenuhan gizi minimal satu bulan satu kali.

Beberapa hal pula yang harus menjadi perhatian penuh seorang ibu dalam pencegahan stunting adalah berkaitan dengan pola makan, pola asuh, sanitasi, dan literasi tinggi.

1. Pola makan

Tugas seorang ibu tidak hanya membuat makanan yang mengenyangkan, tetapi juga memastikan makan teratur, tubuh sehat dan cukup gizi karena stunting dimulai dari anak sakit berulang, sulit makan, berat badan seret, tinggi badan mandeg.

Gambar poster isi piringku (sumber: kesmas.kemkes.go.id)
Gambar poster isi piringku (sumber: kesmas.kemkes.go.id)

Isi Piringku merupakan program bagi masyarakat dalam memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi. Isi Piringku adalah pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Konsep lama tersebut kini tidak lagi mengakomodasi pemenuhan gizi seimbang. Selain menerapkan Isi Piringku, masyarakat juga diharapkan mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak.

Porsi Isi Piringku terdiri makanan pokok yakni sumber karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring. Untuk setengah piring lainnya diisi dengan proporsi sayur-sayuran dengan porsi 2/3 dan buah-buahan dengan porsi 1/3.

Protein hewan berkontribusi terhadap tinggi badan anak. Jika menilik ke luar negeri, Korea Utara menggalangkan konsumsi satu telur per hari dan Jepang meningkatkan gizi rakyatnya dengan konsumsi ikan.

2. Pola asuh berkaitan erat dengan pengasuhan berkualitas. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga dalam pola asuh berperan penting untuk pencegahan stunting dan mempersiapkan anak agar tumbuh kembang optimal menjadi generasi maju.

Pentingnya pola asuh seperti pemberian kolostrum (asi yang pertama kali keluar), inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian asi eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan, dan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) menu 4 bintang secara tepat untuk bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun.

3. Sanitasi meliputi penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak mengabaikan kebersihan peralatan makan dan minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun