Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Seru Naik KRL Bersama Si Kecil Menuju Alun-alun Kota Bogor

4 November 2023   23:03 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:25 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beberapa orang berada di depan KRL yang sedang melintas (sumber : freepik)

Apakah Kalian pernah naik KRL? Tujuan ke mana? Bagaimana suasana perjalanannya?

Atau.. bahkan setiap hari naik KRL Pulang Pergi untuk kerja atau sekolah?

Atau juga ada yang belum pernah naik sama sekali?

Bagi yang setiap hari biasa naik KRL, pasti hafal situasi dan kondisi di stasiun maupun di dalam KRL. Pada jam-jam tertentu, KRL Lovers sudah paham kapan situasi ramai dengan kondisi berdesak-desakan dan banyak penumpang berdiri berjubel, dan juga paham kapan situasi sepinya.

Bagi yang belum pernah naik KRL, sekadar informasi, KRL Commuter Line adalah sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis Kereta Rel Listrik yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia.

Yang wajib kita persiapkan pertama kali untuk naik KRL adalah kita harus memiliki Kartu Multi Trip (KMT). Mengutip dari laman commuterline.id, kita dapat membeli perdana KMT di seluruh loket Stasiun Commuterline dan lokasi lainnya yang bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia, dengan KMT Reguler harga Rp 30.000,- dengan minimal top up saldo Rp 10.000,-.

Pemegang KMT dapat melakukan pengecekan saldo melalui Balance Reader dan Vending Machine yang berada di seluruh stasiun-stasiun KRL serta aplikasi C-Acces melalui ponsel yang dilengkapi fitur NFC (Near-Field Communication).

Contoh Kartu Multi Trip (KMT) (dok. pribadi)
Contoh Kartu Multi Trip (KMT) (dok. pribadi)

Kembali ke cerita perjalanan saya naik KRL, hari minggu terakhir di bulan Oktober kemarin, saya, suami, dan si kecil yang masih balita melakukan perjalanan dengan KRL dari stasiun Duren Kalibata menuju stasiun Bogor. 

Perjalanan kami naik KRL melewati beberapa stasiun diantaranya : Stasiun Pasar Minggu Baru, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Lenteng Agung, Stasiun Universitas Pancasila, Stasiun Universitas Indonesia, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Depok Baru, Stasiun Depok, Stasiun Citayam, Stasiun Bojong Gede, dan Stasiun Cilebut.

Kami sengaja melakukan perjalanan di sore hari dengan pertimbangan tidak ada penumpang berjubel. Benar saja, selama perjalanan menuju dan kembali, penumpang tidak sepadat merayap di hari-hari kerja semisal senin hingga jumat.

Selain murah meriah, kenyamanan dan keamanan pula kami rasakan di tengah perjalanan naik KRL. Petugas sekuriti yang selalu standby menjaga keamanan di dalam kereta, pula petugas kebersihan yang selalu standby dengan kondisi kebersihan lantai kereta. Adapun tempat duduk prioritas di KRL diperuntukkan bagi ibu dan balita, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas.

Destinasi perjalanan kami adalah untuk menikmati senja di Alun-alun Kota Bogor yang lokasinya tepat berada di sebelah stasiun Bogor. 

Di Alun-alun Kota Bogor terdapat wahana tempat bermain untuk anak-anak, ada alat gym, pula dikelilingi bangunan bersejarah, dekat dengan Masjid Agung Kota Bogor, serta banyak pedagang kaki lima yang menjual mainan anak-anak dan ada yang menjajakan aneka kuliner seperti tahu gejrot, aci Telor (cilor), bakso, kupat tahu, sate, rujak mangga, dan lain-lain, dan tentunya banyak spot foto menarik untuk menjadi kenangan atau sekadar share di media sosial. Beruntung hari ini cuaca mendukung, adem tidak terik, pula tidak hujan karena kemarin sore turun hujan kata bapak penjual baso cilok kuah yang kami sambangi.

Alun-alun Kota Bogor buka mulai dari pukul 5 pagi hingga pukul 10 malam. Saat kami berkunjung sedang ada renovasi pelebaran taman. Dikutip dari laman radarbogor.id, ternyata sedang ada penataan kembali Alun-alun Kota Bogor dan rencana Pemerintah Kota yang bakal bangun 2 food court.

Sepuasnya di Alun-alun, bisa juga lanjut perjalanan ke Kebun Raya Bogor, namun harus menyiapkan dana lagi karena ada tarif masuknya kisaran Rp 15.000,- sampai Rp 25.000,- per orang dengan ketentuan Harga Tiket Masuk sesuai jadwal weekday atau weekend. 

Jarak Alun-alun menuju Kebun Raya Bogor cukup dekat bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau sekadar naik angkot sebesar Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,- per orang. Untuk kali ini karena sudah petang, jadi kami tidak mampir ke kebun raya dan kami putuskan untuk pulang.

Untuk tarif parkir motor di stasiun, ada tunai dan ada dengan kartu dengan tarif (dikelola). Pengalaman saya perjalanan dari pukul 16.00 s.d. 19.44 WIB berarti durasi kisaran 3 jam lebih saya membayar parkir sebesar Rp 9.000,- dengan tunai. Transaksi isi ulang bisa dilakukan di seluruh loket. Setiap stasiun dilengkapi sarana cek saldo KMT jadi jangan khawatir sehingga kita bisa mengira-ngira mau mengisi saldo berapa.

Sebelum menaiki KRL nominal saldo KMT saya Rp 16.000,-, suami Rp 18.000,-, dan si kecil Rp 10.000,-. Kemudian kami mengisi saldo masing-masing Rp 10.000,- di stasiun Duren Kalibata. Perjalanan dari stasiun Duren Kalibata menuju stasiun Bogor dikenai tarif Rp 5.000,-. 

Jadi, kami pergi-pulang saldo masing-masing berkurang Rp 10.000,- sehingga nominal saldo akhir kami sama saat sebelum menaiki KRL. Oh iya, karena si kecil tingginya sudah di atas 90 sentimeter atau sudah berusia 3 tahun lebih, maka si kecil juga sudah dikenai tarif dan memiliki kartu KMT sendiri.

Raut sumringah serta keceriaan terus nampak dari si kecil. Bahkan selama di dalam KRL sedetik pun tidak mau melewatkan momen saat kereta melaju saling berlawanan, ditambah dengan body cover kereta yang unik dan beragam full iklan seperti Nip*s M*du, K*pi Kenang*n, Le M*neral, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menambah daya tarik tersendiri bagi si kecil. Tidak lupa pula, seperti biasa Roti Maryam khas stasiun dan Lapis Talas Bogor menjadi buah tangan dari kota hujan yang wajib kami bawa pulang.

Perlu diketahui oleh para penumpang KRL bahwa selama dalam perjalanan para penumpang dilarang makan dan minum. Pengecualian untuk hal-hal darurat yang saya alami. Saya memberikan si kecil botol berisi minuman karena haus. Dengan kesadaran tidak berlama-lama dalam memberikan minuman tersebut. Sesegera mungkin kembali memasukkan botol si kecil ke dalam tas. Berharap petugas sekuriti memaklumi.

Jadi, ada baiknya kalau melakukan perjalanan dengan si kecil pastikan kondisi perutnya tidak terlalu lapar dan tidak terlalu kenyang, pula sudah cukup terhidrasi sebelum masuk menaiki KRL.

Hati-hati dengan copet di sepanjang perjalanan. Bahkan saat di Alun-alun Kota Bogor karena pernah ada kejadian setempat.

Apabila ada kritik/keluhan dan saran dari penumpang berkaitan dengan perjalanan bisa langsung disampaikan kepada petugas atau bisa akses laman commuterline.id untuk panduan lengkapnya seperti jadwal kereta, info tarif perjalanan, dan peta rute.

Demikian pengalaman perjalanan saya dan keluarga kecil saya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun