Destinasi perjalanan kami adalah untuk menikmati senja di Alun-alun Kota Bogor yang lokasinya tepat berada di sebelah stasiun Bogor.Â
Di Alun-alun Kota Bogor terdapat wahana tempat bermain untuk anak-anak, ada alat gym, pula dikelilingi bangunan bersejarah, dekat dengan Masjid Agung Kota Bogor, serta banyak pedagang kaki lima yang menjual mainan anak-anak dan ada yang menjajakan aneka kuliner seperti tahu gejrot, aci Telor (cilor), bakso, kupat tahu, sate, rujak mangga, dan lain-lain, dan tentunya banyak spot foto menarik untuk menjadi kenangan atau sekadar share di media sosial. Beruntung hari ini cuaca mendukung, adem tidak terik, pula tidak hujan karena kemarin sore turun hujan kata bapak penjual baso cilok kuah yang kami sambangi.
Alun-alun Kota Bogor buka mulai dari pukul 5 pagi hingga pukul 10 malam. Saat kami berkunjung sedang ada renovasi pelebaran taman. Dikutip dari laman radarbogor.id, ternyata sedang ada penataan kembali Alun-alun Kota Bogor dan rencana Pemerintah Kota yang bakal bangun 2 food court.
Sepuasnya di Alun-alun, bisa juga lanjut perjalanan ke Kebun Raya Bogor, namun harus menyiapkan dana lagi karena ada tarif masuknya kisaran Rp 15.000,- sampai Rp 25.000,- per orang dengan ketentuan Harga Tiket Masuk sesuai jadwal weekday atau weekend.Â
Jarak Alun-alun menuju Kebun Raya Bogor cukup dekat bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau sekadar naik angkot sebesar Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,- per orang. Untuk kali ini karena sudah petang, jadi kami tidak mampir ke kebun raya dan kami putuskan untuk pulang.
Untuk tarif parkir motor di stasiun, ada tunai dan ada dengan kartu dengan tarif (dikelola). Pengalaman saya perjalanan dari pukul 16.00 s.d. 19.44 WIB berarti durasi kisaran 3 jam lebih saya membayar parkir sebesar Rp 9.000,- dengan tunai. Transaksi isi ulang bisa dilakukan di seluruh loket. Setiap stasiun dilengkapi sarana cek saldo KMT jadi jangan khawatir sehingga kita bisa mengira-ngira mau mengisi saldo berapa.
Sebelum menaiki KRL nominal saldo KMT saya Rp 16.000,-, suami Rp 18.000,-, dan si kecil Rp 10.000,-. Kemudian kami mengisi saldo masing-masing Rp 10.000,- di stasiun Duren Kalibata. Perjalanan dari stasiun Duren Kalibata menuju stasiun Bogor dikenai tarif Rp 5.000,-.Â
Jadi, kami pergi-pulang saldo masing-masing berkurang Rp 10.000,- sehingga nominal saldo akhir kami sama saat sebelum menaiki KRL. Oh iya, karena si kecil tingginya sudah di atas 90 sentimeter atau sudah berusia 3 tahun lebih, maka si kecil juga sudah dikenai tarif dan memiliki kartu KMT sendiri.
Raut sumringah serta keceriaan terus nampak dari si kecil. Bahkan selama di dalam KRL sedetik pun tidak mau melewatkan momen saat kereta melaju saling berlawanan, ditambah dengan body cover kereta yang unik dan beragam full iklan seperti Nip*s M*du, K*pi Kenang*n, Le M*neral, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menambah daya tarik tersendiri bagi si kecil. Tidak lupa pula, seperti biasa Roti Maryam khas stasiun dan Lapis Talas Bogor menjadi buah tangan dari kota hujan yang wajib kami bawa pulang.
Perlu diketahui oleh para penumpang KRL bahwa selama dalam perjalanan para penumpang dilarang makan dan minum. Pengecualian untuk hal-hal darurat yang saya alami. Saya memberikan si kecil botol berisi minuman karena haus. Dengan kesadaran tidak berlama-lama dalam memberikan minuman tersebut. Sesegera mungkin kembali memasukkan botol si kecil ke dalam tas. Berharap petugas sekuriti memaklumi.
Jadi, ada baiknya kalau melakukan perjalanan dengan si kecil pastikan kondisi perutnya tidak terlalu lapar dan tidak terlalu kenyang, pula sudah cukup terhidrasi sebelum masuk menaiki KRL.