Dunia ini panggung sandiwara
Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani .......
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura .......
Penggalan narasi bait lagu "Panggung Sandiwara" yang dinyanyikan Achmad Albar vokalis "Grup Musik God Bless" ini, patut dibincangkan ulang. Lagu ini dirilis 1973 lewat album musik Duo Kribo, pernah merajai belantika musik Indonesia era tujuhpuluhan akhir.
Memaknai kata "setiap kita dapat satu peranan" itu, telah memantik sebagai judul tulisan soal keteladanan para aktivis lingkungan. Subyek pelakunya, bisa mewakili seorang ASN, akademisi, pengamat, buruh perusahaan, karyawan NGO ketika menjalankan profesinya.
"Siapa saja para aktivis lingkungan itu? Jika menyitir kalimat yang terkandung dalam kitab suci, disebutkan bahwa setiap manusia adalah khalifah dimuka bumi, punya tanggung jawab menjaga dan memelihara ekologi bumi untuk kebutuhannya"Â
KKBI mendefinisikan, aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. Atau dalam perspektif politik adalah seseorang yang menggerakkan (demonstrasi dan sebagainya).
Ada juga yang mendefinisiban aktivis lingkungan adalah orang atau seseorang yang bergerak untuk melakukan sebuah perubahan dan memiliki wadah sebagai alat untuk mencapai tujuan perubahan untuk lingkungan.
Kenapa hal ini harus dipahami? semata menghindari sikap saling mendiskreditkan sesama subyek dengan profesinya masing-masing. Penting untuk mendefinisikan subyek dimaksud, sekaligus menghindari bias dalam pemaknaannya.
Ton Dietz, ahli filsafat geografi politik lingkungan membagi gerakan lingkungan menjadi tiga kategori dengan istilah Eco fascism, Eco developmentalism, dan Eco populism. Berdasarkan perspektif spesifikasinya, masing-masing aliran bisa dibenarkan dengan target capaiannya.
Ada diposisi dan kategori aliran politik yang mana bagi anda, ketika mengklaim diri sebagai aktivis lingkungan? Apakah dalam praktik dan kontribusinya, ketiga kelompok aliran pemikiran ini sudah mampu menjawab tantangan dan krisis lingkungan global?
"Orientasi seorang aktivis lingkungan bisa melenceng dengan komitmennya karena godaan eksistensi. Apresiasi berbagai penghargaan berakibat paradoksal, bisa merubah militansi tanpa harus berkotor tangan lagi, karena lebih memilih tindakan tertentu demi popularitas"
Setiap orang dan atau kelompok dapat menjadi agen untuk suatu peran. Walaupun, situasi dan kondisinya saat ini, belum mampu secara signifikan menjawab kepentingan para elite birokrat meramu kebijakan politiknya, meski sudah menjadi bahasan dan perdebatan para pakar akademisi sekalipun.
Sejatinya, setiap umat manusia sebagai aktivis lingkungan. Mengapa? karena seluruh aktivitas dan interaksinya terkoneksi melalui cipta-rasa-karsa dengan lingkungan tempat mereka berbudaya dan menjalankan kebudayaannya dalam berkehidupan.