Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tafsir Strategi dan Langkah Kuda Jokowi Penentu Presiden 2024

31 Desember 2020   16:51 Diperbarui: 31 Desember 2020   17:15 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andaipun mendapat sanksi organisasi partai karena ketidakpatuhannya, Jokowi sudah siap dengan gerbong baru mengoptimalkan Ormas PROJO, yang sudah berkembang dan hadir di seluruh provinsi dan kabupaten kota di Indonesia, menjadi Parpol peserta pemilu 2024.

Penyiapan kantong-kantong suara potensial telah dimatangkan dinasti politik Jokowi, melalui kemenangan anaknya Gibran dan menantunya Bobby Nasution sebagai walikota Solo dan Medan, untuk meraup suara dukungan calon presiden usungannya.

Implikasinya dengan kantong suara DKI Jakarta, karena sepak terjang Anies Baswedan sulit dikendalikan, berpotensi merusak scenario yang dirancang Jokowi, maka tidak ada pilihan cara, harus diakhiri masa pemerintahannya sebagai gubernur DKI Jakarta.

Popularitas Risma mantan Walikota Surabaya ini, diduga memang disiapkan menghadapi Anies Baswedan yang dianggap masih layak jual partai pengusungnya. Jika terpilih, tugas utamanya memastikan warga DKI Jakarta mendukung calon presiden usungan Jokowi.

Agar tidak terlalu lama menganggur dan redup popularitasnya, sebagai Mensos merupakan solusi antara. Targetnya jelas, Risma tetap eksis dengan tugas besar (1) skema penyaluran Bansos berbasis data dan format digital, (2) menutup peluang korupsi kelompok oligarki.

"Impact keberhasilan pembangunan fisik saat ini dijadikan garansi calon presiden usungan Jokowi mendapat simpati dan dukungan politik massa pemilihnya, sebagaimana Risma melakukan kepada pemenang Walikota Surabaya dalam pemilukada Desember 2020"

Amatan potret skenario politik yang sedang dimainkan Jokowi di atas, tentu memaksa para lawan politiknya untuk memutar otak cara menahan laju gerakan jokowi. Kiat ini perlu sebagai penyeimbang dalam mengawal praktik demokrasi yang sehat.

Harus disiapkan berbagai strategi politik secara cerdas dan elegan, sehingga proses pendidikan politik rakyat berbasis rasional menghindari penggunaan kata-kata pokoknya. Tidak ada cara lain selain keteladanan politisi yang dicontohkan kepada kontituen politiknya.

Penulis pun juga tidak rela, jika strategi dan langkah kuda Jokowi berupaya menjadi penentu presiden 2024 akan berakhir dengan format politik single majority dalam praktik pemerintahan ke depan, sebagaimana praktik demokrasi yang berlangsung era Orde Baru.

Salam, ....

Bahan Bacaan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun