Benalu adalah tumbuhan yang menumpang/menempel pada tanaman lain dan mengisap makanan dari tanaman yang ditumpanginya. Cara kerja kelompok Oligarki menyerupai Benalu.Â
Posisi dan gerakannya hampir tidak kelihatan, karena besarnya batang (negara-bangsa Indonesia) dan rimbunnya dahan (aturan sistem birokrasi) yang menutupinya, sehingga pada akhirnya merugikan inangnya (pemerintah penguasa).
Dengan demikian, praktik Oligarki itu diduga kuat benar adanya, dan bergerak dengan sebuah konvensi, atau permufakatan, atau kesepakatan yang tak tertulis, tetapi dalam praktiknya dijadikan rambu-rambu bagi/diantara para pelakunya.
Setidaknya, pernyataan kader PDIP, Masinton Pasaribu, yang mencium aroma oligarki dalam Perpu.No.1/2020 tentang anggaran penanggulangan virus corona serta dampak sosial dan ekonominya melalui cuitannya di twiter, hingga diamini koleganya Deddy Yevri Sitorus anggota komisi VI DPR.RI. Itu, bisa dijadikan referensi sekaligus peringan politisnya.
Basis kekuatan dari praktik Oligarki itu, terletak pada modal/dana yang dimiliki. Ketersediaan modal/dana itulah yang dijadikan alat perantara membiayai dan membayar siapa saja yang mau diperintah atau diajak kerjasama.Â
Imbalan yang diperoleh kelompok Oligarki, bisa menyelamatkan semua mainan yang sedang mereka operasikan.
Siapa yang bisa dan mau dibayar itu? adalah mereka yang bisa menduduki atau yang sedang menduduki seluruh institusi.
Institusi dimaksud bisa berarti Lembaga negara, NGO, Lembaga pendidikan, Lembaga profesional, Asosiasi lembaga profesi tertentu, Lembaga keagamaan, Lembaga keamanan, yang bisa dimanfaatkan sebagai kepanjangan tangan mereka, sesuai dengan perannya masing-masing.
Subyeknya bisa mewakili anggota DPR/MPR (Legislative), sebagai Jaksa/Hakim (Yudikatif), sebagai staf hingga pejabat lembaga pemerintah (Eksekutif), sebagai direktur/komisaris perusahaan swasta atau BUMN.
Bahkan subyeknya bisa mewakili  para pakar dan intelektual akademisi, konsultan, mahasiswa, tokoh agama dan tomas/todat, hingga seorang profesional dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Tidak juga tertutup kemungkinan, subyeknya kelompok mahasiswa/masyarakat yang mau berdemonstrasi, kelompok tertentu dengan patron politik dengan alirannya masing-masing, hingga NGO yang mau dibiayai atau yang dibentuk untuk menjalankan visi-misi mereka.Â