Mohon tunggu...
Khusbatul lilla
Khusbatul lilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat walaupun setiap hari banyak hal yang membuat semangatmu patah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aku adalah Alat yang Digunakan untuk Memindai Otakmu!

28 Maret 2021   19:02 Diperbarui: 28 Maret 2021   19:09 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berdasarkan hasil riset , otak manusia terbagi menjadi dua yaitu belahan kanan dan juga belahan kiri, seperti yang pernah saya jelaskan dalam artikel saya sebelumnya. Semua bagian dan struktur otak pastinya memiliki fungsi yang berbeda, dan apabila ada gangguan pada salah satu bagian otak maka akan berakibat pada perilaku manusia.  

Semakin cepat kapasitas otak manusia maka akan semakin cepat juga respons yang dilakukan oleh manusia dan begitu juga sebaliknya. Saking kompleksnya otak manusia, maka para ilmuwan berusaha melakukan sebuah penelitian yang bisa menghasilkan berbagai alat tes serta alat untuk mengukur ataupun memindai otak manusia. 

Diantaranya adalah sebagai berikut : EEG (Electroence phalogram), CT (Computed Axial Tomography), PET (Positron Emission), MRI (Magnetic Resonance Imaging), fMRI (Funcitonal Magnetic Resonance Imaging), MEG (Magnetoence phalography), TMS (Transcranial Magnetic Stimulation), Micro CT (X-ray micro tomography). Alat-alat tersebut memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Sipakah para peneliti tersebut? Kok bisa ya menemukan alat pemindaian otak? Langsung kita bahas yuuk.

Ilmuwan yang mempelajari neurosains ( cabang dari ilmu yang meliputi studi  neurosains, neurofisiologi, fungsi otak, model dan juga cara kerja otak), baik dari disiplin psikologi maupun dari disiplin ilmu komputer adalah para ilmuwan neurosains ( neuroscientists).
Dalam batasan tertentu, neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar agar lebih jauh lagi dalam menyelidiki isu yang memiliki kaitannya dengan pikiran dan tubuh manusia.

Seorang ilmuwan  dari University of Southern California yaitu Richard Thompson dia bahwa  "Perkawinan alami antara neurosains dan ilmu kognitif secara bebas dapat di sebut juga ilmu tentang otak dan pikiran." (2000, hal. 411).


Apa sajakah perlatan yang digunakan untuk pemindaian otak  oleh para ilmuwan tersebut?


1.EEG (Electro enchephalography).
Sinyal elektrik dari aktivitas neural yang berada pada otak, yaitu dengan menggunakan serangkaikan elektrode non invasi yang di tempelkan pada kulit kepala manusia. EEG pada mulanya di hubungkan dengan benda semacam pena yang bisa menggambarkan sinyal-sinyal di sebuah kertas yang terus bergerak, akan tetapi saat ini EEG dihubungkan menuju komputer yang dapat langsung menampilkan sinyal tersebut.

Dari System Labolatory EEG di San Fransisco oleh Alan Gevins dan rekan-rekannya, mereka telah mengembangkan sebuah "super EEG" yang dinamai dengan mental activity scanner (MANSCAN), yang mampu merekam 250 citra aktivitas serebral setiap detiknya. Perekam ini mampu dilakukan dengan cepat bahkan secepat kilat per seribu detiknya, hal inilah yang merupakan salah satu dari keunggulan yang nyata jika dibandingkan dengan teknik pencitraan lainnya yang masih memerlukan beberapa detik untuk merekam sebuah citra.

2.Computed axial Temography (CT).
Proses ini merupakan proses yang dilakukan oleh sebuah komputer sehingga menghasilkan citra struktur otak menjadi tiga dimensi pada media gambar X-ray yang datar atau dua dimensi. Cara kerja mesin ini adalah dengan berputar mengelilingi tempurung kepala manusia, yang kemudian akan menghujani kepala dengan berkas sinar X yang tipis dan bentuknya seperti kipas.

Keunggulan CT adalah mesin CT yang lebih canggih, yaitu DSR (Dynamics spasial reconstruktur) yang mampu menampilkan struktur internal dalam bentuk tiga dimensi.

3.Positron Emission tomography (PET).
Alat ini digunakan sebagai pemindai penggunaan glukosa yang ada di dalam otak, pemindaian PET berbeda dengan pemindaian CT, karena PET harus menggunakan dektor untuk mengukur partikel radioaktif di dalam aliran darah serebral regional.

4.Magnetik Resonance Imaging (MRI).
Dalam teknologi ini, tubuh pasien akan dikelilingi oleh elektromagnet yang sangat kuat yang mampu meluruskan nukleon atom hidrogen yang ditemukan di dalam air.

Dengan adanya penelitian ini para peneliti dapat menyimpulkan bahwa atom hidrogen yang berbeda tingkatannya serta interaksi atom hidrogen dengan jaringan di sekelilingnya, dan juga Jumlah atom hidrogen dapat dijadikan acuan dalam menentukan jumlah kadar air dalam jaringan, sehingga MRI juga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dan juga penelitian.

5.Magneto enchephalography (MEG).
Alat ini adalah sebuah mesin yang dapat mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnet yang dihasilkan dengan samar oleh aktivitas otak. Alat ini menyediakan resolusi untuk aktivitas sel saraf yang paling akurat.

6.Transcranial magnetik Stimulation (TMS).
Alat ini digunakan bersamaan dengan EEG maupun MEG, tujuannya adalah untuk mengevaluasi efek dari perubahan elektrik otak dalam proses persepsi serta berpikir. Muatan magnetik dialirkan ke otak dengan cara sebuah tongkat yang diletakkan dikepala dan kemudian dialirkan ke lokasi spesifik di dalam otak dan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.

7.Micro CT
Teknik ini adalah teknik pencitraan CT terbaru yang dinamai X-ray micro tomograpy. Teknologi ini merupakan menggunakan CT untuk pemindaian melalui mikroskop, dan menghasilkan citra 3D dari struktur yang sangat kecil yang bisa berukuran sampai biola mata ikan yang berukuran 5mm. Penggunaan maksimal dari teknologi ini belum diketahui dan masih menunggu eksplorasi lanjutan.


 Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun