4.Magnetik Resonance Imaging (MRI).
Dalam teknologi ini, tubuh pasien akan dikelilingi oleh elektromagnet yang sangat kuat yang mampu meluruskan nukleon atom hidrogen yang ditemukan di dalam air.
Dengan adanya penelitian ini para peneliti dapat menyimpulkan bahwa atom hidrogen yang berbeda tingkatannya serta interaksi atom hidrogen dengan jaringan di sekelilingnya, dan juga Jumlah atom hidrogen dapat dijadikan acuan dalam menentukan jumlah kadar air dalam jaringan, sehingga MRI juga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dan juga penelitian.
5.Magneto enchephalography (MEG).
Alat ini adalah sebuah mesin yang dapat mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnet yang dihasilkan dengan samar oleh aktivitas otak. Alat ini menyediakan resolusi untuk aktivitas sel saraf yang paling akurat.
6.Transcranial magnetik Stimulation (TMS).
Alat ini digunakan bersamaan dengan EEG maupun MEG, tujuannya adalah untuk mengevaluasi efek dari perubahan elektrik otak dalam proses persepsi serta berpikir. Muatan magnetik dialirkan ke otak dengan cara sebuah tongkat yang diletakkan dikepala dan kemudian dialirkan ke lokasi spesifik di dalam otak dan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.
7.Micro CT
Teknik ini adalah teknik pencitraan CT terbaru yang dinamai X-ray micro tomograpy. Teknologi ini merupakan menggunakan CT untuk pemindaian melalui mikroskop, dan menghasilkan citra 3D dari struktur yang sangat kecil yang bisa berukuran sampai biola mata ikan yang berukuran 5mm. Penggunaan maksimal dari teknologi ini belum diketahui dan masih menunggu eksplorasi lanjutan.
 Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H