"Ananda..," panggilan yang penuh kasih dan memancing siapapun untuk bersemangat beraktifitas.
Di sana juga  dia punya program menghafal juhz-juhz panjang yang saya sendiri juga tak hapal. Perhatian kasih bu guru selalu ia jadikan cerita indah saat pulang ke rumah. Ia mulai rajin belajar dan bersemangat sekolah.
Kami bayar sekolahnya perbulan, tak apa asalkan sangat bermanfaat buat si anak. Kami tak merasa perlu sekali untuk mendidik dan menambah jam belajar si anak karena di sekolah sangat penuh aktifitas. Hampir tiap minggu ada ujian evaluasi.
Yang pasti komunikasi bu guru dan orang tua apalagi dengan murid sangat intens dan tak basa-basi. Bahkan saat pembagian rapor misalnya bu guru memberitahu dan bertanya ke orang tua murid tentang perilaku si anak. Ternyata anak kami diperhatikan, begitu kesan kami.
Tak ada lagi rasa khawatir kami melepas si anak ke sekolah swasta itu, yang  manusiawi dan melegakan, tanpa ada bentak-bentakan ke anak kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H