Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perempuan dalam Pusaran Isu Transisi Energi Adil

19 Juni 2024   00:43 Diperbarui: 19 Juni 2024   00:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjelasan sederhana mengenai bias gender dalam masyarakat Indonesia (Image: Retno Dhamayanti, pendidikan-sosiologi.fishipol.uny.ac.id)

Di tengah lanskap menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi konvensional, didapati peran perempuan yang tidak mendapatkan perhatian selayaknya.

Perempuan dan isu keberlanjutan di level kebijakan versus garda terdepan dalam kehidupan sehari-harinya, seolah dipisahkan jurang yang teramat jauh untuk dijembatani.

Fakta ini membuat kita semakin memahami apa yang diungkap laman web Oxfam sebagaimana dikutip di atas dalam kaitannya dengan transisi energi adil bagi semua.

Perempuan (dan anak-anak) adalah sosok-sosok yang paling terdampak, tetapi dalam praktik kehidupan nyata perempuan adalah figur yang paling diliputi oleh peluang memanfaatkan energi lokal.

Yessi Febrianty dalam tulisannya untuk Coaction Indonesia menyebut bahwa sektor energi kerap dianggap sebagai area lelaki. Peran perempuan kurang mendapatkan perhatian, padahal perempuan memegang peranan kunci sebagai agen perubahan.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di pedesaan ataupun perkotaan, pemegang "kuasa" sesungguhnya adalah perempuan.

Contoh paling sederhana dan mudah untuk disebutkan, perempuan adalah sosok yang menggunakan energi angin untuk mengeringkan pakaian seluruh anggota keluarganya.

Mungkin tampak sebagai aktivitas biasa, tetapi penggunaan energi angin secara tradisional (menjemur) merupakan adaptasi lokal yang efektif terhadap sumber daya alam yang tersedia.

Dalam kehidupan keseharian di pedesaan, tidak jarang kita jumpai perempuanlah yang menginisiasi instalasi biomassa limbah ternak untuk memproduksi gas masak di dapur mereka.

Perempuan dan kelompok rentan yang tersurat dalam laman web Oxfam semakin menjadi jelas teritama dalam kaitannya dengan transisi energi adil yang setara bagi semua.

Pada bagian lain tulisannya, Yessi Febrianty menyoroti peran besar perempuan dalam upaya efisiensi energi dan pengurangan emisi skala rumah. Misalkan saja, menghemat penggunaan listrik, air, hingga limbah rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun