Tentu penceritaan tentang kehidupan tokoh seni bela diri tradisional Tiongkok Wing Chun bernama Ip Man ini, berbeda dengan penuturan Ip Man-nya Donnie Yen yang direntang sepanjang empat seri.
Itu sebabnya The Grandmaster berdurasi panjang. Cara penceritaannya yang menggunakan teknis flashback, bisa diperdebatkan berkenaan momen sisip dan cara "menjahit"-nya.
Namun ada dua hal yang sangat menonjol, yakni bahasa visual dan materi percakatan yang bernas filosofis. Keduanya di tangan Wong Kar-wai, "enggak ada ampunnya".
Sebagai catatan spesial, paling enggak bagi saya yang minim pengetahuan tentang hal ini, ternyata di rentang kehidupan seorang tokoh pelopor Wing Chun, terselip cinta platonis di dalamnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H