Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Selamat Jalan Legenda Sepak Bola Jerman Franz Beckenbauer

9 Januari 2024   04:51 Diperbarui: 9 Januari 2024   08:48 7657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Franz Beckenbauer bersama Pele di masa pensiun dari sepakbola (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)

Jarum jam telah memasuki tanggal 9 Januari 2024 saat saya mengecek Google Trends. Mula-mula hanya ada satu entri, tentang Wave To Earth, band asal Korea yang akan pentas di Indonesia.

Namun. tak lama kemudian, muncul entri kedua. Terbaca dengan jelas nama Franz Beckenbauer. Rupanya berita yang diturunkan Daily Mail, media online asal Inggris, sudah dikutip oleh beberapa media Indonesia.

Kabar duka itu memang tentang kepergian legenda sepak bola Jerman (Barat) Franz Beckenbauer, yang meninggal dunia pada usia 78 tahun.

Daily Mail menegaskan, perihal meninggalnya pemenang Piala Dunia itu, telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga. Dan, ucapan bela sungkawa berdatangan dari dunia sepak bola.

"It is with deep sadness that we announce that husband and father, Franz Beckenbauer, passed away peacefully in his sleep yesterday, Sunday, surrounded by his family."

Franz Beckenbauer bersama trofi-trofi (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)
Franz Beckenbauer bersama trofi-trofi (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)

Gangguan kesehatan

Pada tahun 2019, melalui pemberitaan majalah Bunte, terungkap bahwa Beckenbauer, yang dijuluki 'Der Kaiser', kehilangan penglihatannya pada salah satu matanya setelah berkompetisi dalam tur golf atas namanya--Piala Kaiser.

"Saya diduga menderita infeksi mata di salah satu matanya," katanya. Sayangnya, saya tidak bisa melihat apa pun lagi dengan mata kanan saya," ujarnya.

Kondisi kesehatan Beckenbauer konon terus menurun sejak kematian putranya, Stephan, pada 2015. Sejak itu, salah seorang pemain ikonik dunia itu, berjuang melawan penyakit Parkinson, demensia, serta melakukan operasi jantung.

Franz Beckenbauer bersama Pele di masa muda. (Foto: Akun Instagram @franzbeckenbauer)
Franz Beckenbauer bersama Pele di masa muda. (Foto: Akun Instagram @franzbeckenbauer)

Beckenbauer berada di samping tempat tidur Stephan ketika putanya itu meninggal pada usia 46 tahun setelah berjuang melawan tumor otak.

Kematian Stephan membuat Beckenbauer menyesali diri karena dia merasa berkonsentrasi pada sepak bola dibandingkan keluarga.

"Saya adalah ayah yang buruk karena saya tidak pernah berada di sana," katanya dalam sebuah wawancara TV tahun 2005. Franz Beckenbauer meninggalkan istrinya, Heidi, dan empat anaknya.

Beckenbauer adalah salah seorang pemain terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepak bola dunia. Ia dikenang sebagai pembawa Jerman Barat dalam meraih kejayaan Piala Dunia sebagai pemain (1974) dan sebagai manajer (1990).

Franz Beckenbauer bersama Pele di masa pensiun dari sepakbola (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)
Franz Beckenbauer bersama Pele di masa pensiun dari sepakbola (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)

Sang legenda

Sebanyak dua kali ia pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun Ini. Ia sempat bermain sebanyak 103 kali bagi Jerman Barat, terlibat main di tiga Piala Dunia FIFA, dan dua Kejuaraan Eropa UEFA.

Sebagai pemain yang banyak menghabiskan waktu di klub Bayern Munchen, Beckenbauer tercatat menorehkan angka bermain dalam hampir 600 pertandingan.

Mungkin tidak terlalu diingat oleh banyak orang bahwa Beckenbauer juga sempat bermain untuk klub New York Cosmos dan Hamburg.

Julukan Der Kaiser (Kaisar) disandangkan padanya dengan beberapa alasan. Pertama, karena gaya bermainnya yang elegan dan mendominasi. Selain itu, disebabkan oleh kepemimpinan di lapangan.

Namun, ada yang lebih real berkaitan dengan julukan itu. Nama depan Beckenbauer adalah "Franz", yang mengingatkan pada kaisar Austria.

Pemenang Ballon d'Or dua kali ini memulai karernya di tim muda di Bayern, yang saat itu merupakan tim yang ketinggalan zaman.

Pada awalnya, posisi main Beckenbauer adalah penyerang, sebelum kemudian ia mengisi posisi sebagai pemain sayap kiri saat melakukan debut pada tahun 1964.

Beckenbauer perlahan-lahan mundur ke belakang lapangan dan pindah ke lini tengah. Ia menjadi bagian penting dalam membantu Bayern mencapai promosi ke Bundesliga.

Franz Beckenbauer di Piala Dunia 1974 (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)
Franz Beckenbauer di Piala Dunia 1974 (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)

Ucapan bela sungkawa

Di platform media sosial X (Twitter), legenda Inggris Gary Lineker menulis:

"Sangat menyesal mendengar Franz Beckenbauer telah meninggal. Salah satu kehebatan mutlak dari permainan kami. Der Kaiser adalah pesepakbola tercantik yang memenangkan semuanya dengan anggun dan menawan. RIP."

Xabi Alonso, yang memenangkan Piala Dunia bersama Spanyol dan saat ini manajer di Bayer Leverkusen, menulis: "Ruhe in Frieden (Istirahat dalam Damai), Kaiser!"

"Kejutan ini sangat dalam, meskipun saya tahu Franz sedang tidak terlalu sehat. Kematiannya merupakan kehilangan bagi sepakbola dan Jerman," ujar Lothar Matthaus, kapten Beckenbauer di Piala Dunia 1990, kepada Sport Bild.

Lothar Matthaus menyebut Beckenbauer sebagai salah satu yang terhebat sebagai pemain dan pelatih, demikian juga di luar lapangan.

"Franz adalah pribadi yang luar biasa tidak hanya dalam sepak bola, dan dia menikmati pengakuan dunia. Setiap orang yang mengenalnya tahu betapa hebat dan murah hati Franz," ujarnya.

Para legenda Jerman (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)
Para legenda Jerman (Foto: akun Instagram @franzbeckenbauer)

Beckenbauer dan saya

Ketika beranjak remaja dan mulai tertarik menonton sepak bola, dalam konteks ini Piala Dunia, saya terkagum-kagum membaca kiprah Jerman Barat. Dari tim ini mencuat nama Franz Beckenbauer.

Saya pun mengulik nama ini dan menjadi fansnya. Dialah nama awal yang saya idolakan, sebelum bermunculan nama-nama lain dari tim Jerman Barat.

Itulah sebabnya saya menunda tidur hingga subuh ini, demi membaca dan menulis tentang Beckenbauer. Sebagai apresiasi dan ucapan "selamat jalan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun