Beckenbauer berada di samping tempat tidur Stephan ketika putanya itu meninggal pada usia 46 tahun setelah berjuang melawan tumor otak.
Kematian Stephan membuat Beckenbauer menyesali diri karena dia merasa berkonsentrasi pada sepak bola dibandingkan keluarga.
"Saya adalah ayah yang buruk karena saya tidak pernah berada di sana," katanya dalam sebuah wawancara TV tahun 2005. Franz Beckenbauer meninggalkan istrinya, Heidi, dan empat anaknya.
Beckenbauer adalah salah seorang pemain terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepak bola dunia. Ia dikenang sebagai pembawa Jerman Barat dalam meraih kejayaan Piala Dunia sebagai pemain (1974) dan sebagai manajer (1990).
Sang legenda
Sebanyak dua kali ia pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun Ini. Ia sempat bermain sebanyak 103 kali bagi Jerman Barat, terlibat main di tiga Piala Dunia FIFA, dan dua Kejuaraan Eropa UEFA.
Sebagai pemain yang banyak menghabiskan waktu di klub Bayern Munchen, Beckenbauer tercatat menorehkan angka bermain dalam hampir 600 pertandingan.
Mungkin tidak terlalu diingat oleh banyak orang bahwa Beckenbauer juga sempat bermain untuk klub New York Cosmos dan Hamburg.
Julukan Der Kaiser (Kaisar) disandangkan padanya dengan beberapa alasan. Pertama, karena gaya bermainnya yang elegan dan mendominasi. Selain itu, disebabkan oleh kepemimpinan di lapangan.
Namun, ada yang lebih real berkaitan dengan julukan itu. Nama depan Beckenbauer adalah "Franz", yang mengingatkan pada kaisar Austria.
Pemenang Ballon d'Or dua kali ini memulai karernya di tim muda di Bayern, yang saat itu merupakan tim yang ketinggalan zaman.