Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Di Balik Pergulatan Menulis Artikel "Mbah Satinem & Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN"

21 Juni 2023   03:28 Diperbarui: 21 Juni 2023   03:39 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oya, pada fase terakhir proses riset "landasan teori" ini biasanya saya mulai mencari-cari angle tulisan.

Proses

Seminggu terakhir, saya mulai menyusun kerangka dan menuliskannya. Ada banyak keping yang harus disusun agar terstruktur dengan baik. Bagaimana agar keping-keping puzel itu bisa sesuai dan membentuk alur, itu beneran bikin puyeng deh.

Bagian krusial dari struktur sebuah tulisan, bagi saya, adalah mencari Lead. Dalam proses mencari Lead ini, saya bisa mengembara ke mana-mana dan uring-uringan bagai anak ayam mencari induk yang main ke mal.

Sekitar tanggal 17 Juni, saya mendapat ide untuk Lead. Saat itu saya teringat pada Mbah Satinem, yang pernah tayang di Netflix. Setelah merasa mantap, saya memutuskan untuk berlangganan Netflix untuk sebulan dan menonton Serial Street Food: Asia, edisi Yogyakarta, Indonesia.

Pada 18 Juni, saya menemukan celah untuk kisah Lead tersebut. Saya dicecar pertanyaan, "Apa iya sekarang Mbah Satinem tidak menggunakan QRIS? Yakin ya cara bayarnya masih pakai uang tunai?"

Akhirnya, saya yang tipe orang malam dan biasa tidur subuh, memutuskan untuk membeli Lupis Mbah Satinem. Untuk keperluan itu, pada 18 Juni saya mencoba tidur agak pagi. Alhasil, saya terbangun pukul 02.30 WIB dini hari dan enggak bisa tidur lagi. Padahal weker di ponsel telah saya atur bunyi pada pukul 05.00 WIB.

Begitulah drama yang terjadi, seperti yang tampil di Instagram saya. Pengalaman membeli Lupis Mbah Satinem demi melihat beliau sudah pakai QRIS atau belum, saya jadikan konten IG.


Selesai?

Apakah persoalan yang saya hadapi terselesaikan? Tidak! Malah pada 20 Juni, hari tenggat, saya mengalami shock karena diri sendiri. Di pagi hari, saya mulai mengkritisi tulisan saya.

Kok jadi kayak makalah, sih? Hadeh, kalau informasi kayak gini, semua orang juga tahu. Bank Indonesia enggak usah capek-capek bikin lomba blog ini. Kan maunya lomba ini pesan tersampaikan kepada orang awam dengan cara yang mudah dipahami.

Sekitar 10 jam menjelang tenggat, saya menonjok diri saya sendiri. "Katanya suka menulis ala storytelling! Katanya bahagia melihat para pemenang lomba blog belakangan ini didominasi cara menulis storytelling!"

Maka, semua tulisan itu, kecuali kisah Lead, lenyap ditelan waktu. Saya menulis ulang berbasis Mbah Satinem. Paling bahagia saat saya berhasil membuat semacam infografik "Metafora Mbah Satinem".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun