Nenek saya ada di garda terdepan soal berlangganan PDAM. Padahal sumur di rumah kami berlimpah air. Alasannya? Saya terlampau kecil untuk paham. Saya hanya tahu posisi kota Donggala di tepi laut. Apakah Nenek sedang berpikir tentang abrasi, pendangkalan, atau sustainability lain?
Drama di meja makan juga menarik. Saat cukup besar untuk duduk di meja makan keluarga, saya belajar tiga prinsip ini. Pertama, boleh nambah—nasi maupun lauk. Namun tidak boleh menyisakan, bahkan butiran nasi putih. Sebab, "nanti wajahmu berjerawat seperti itu." Wow! Betapa gentar saya.
Kedua, jangan menengok piring orang lain. Tidak sopan. Konsen pada piring sendiri. Saya pun belajar manajemen makan. Mulai dari mana menyuap nasi, depan atau belakang. Lauk mana terlebih dulu dihabiskan. Jika ada menu yang tidak enak, bagaimana mengombinasikannya dengan yang enak.
Ketiga, setiap lauk yang tersisa akan di-remake jadi menu baru dengan cara dicampur menu lain yang juga tersisa. Atau, digabungkan dengan bahan baru menjadi menu baru.
Perihal mood booster, Nenek punya cara khas. Beliau menggunakan air putih panas dengan mug kaleng yang belakangan ini tren lagi. Air panas itu diminum menggunakan sendok. Sruput-sruput, seperti anak-anak menikmati boba.
Kisah Nenek bisa saya teruskan lebih panjang. Poin saya adalah jauh sebelum Jeff Bezos prihatin pada bumi, Nenek saya sudah menjadi pahlawan bumi di hati saya.
Net-Zero Emissions = Net-Zero Emotions
Bicara Net-Zero Emissions (NZE), terbentang luas pintu masuk diskusi. Bisa ruwet, bisa pula sederhana. Saya memilih cara kedua, mudah dan ringkas.
Bumi dirancang dalam versi terbaik untuk umat manusia. Sejumlah "fitur" telah disediakannya. Salah satunya, Efek Rumah Kaca (ERK) untuk merawat suhu.
Namun, terjadi anomali saat manusia mulai over. ERK meningkat, terjadi pemanasan global. Konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer meningkat. Antara lain akibat pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain.
CO2 sebenarnya "aman" sebab ada mekanisme serapannya. Namun ceritanya jadi berbeda bila berlebihan. Suhu bumi akan naik. Memicu perubahan iklim ekstrem. Mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya.