Kedua, berbasis narasi seorang profesor. Ini kisah unik yang membuat saya takjub dan bangga berwisata di Indonesia. Saya mendengarnya tanpa sengaja, melalui sebuah tayangan YouTube, kanal Endgame milik Gita Wirjawan
Di tengah percakapan panjang dengan Profesor Kishore Mahbubani, tersisip bahasan tentang pariwisata Indonesia. Mantan diplomat senior dan Dean di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura ini punya cara untuk mengekspresikan kebesaran destinasi tersebut.
I always tell my friends a story, in Indonesia you have one mountain. On top the mountain you have a lake. In the middle of small lake there is small island. That's small island bigger than Singapore.
Prof Kishore Mahbubani tidak sedang bercanda dan Anda pasti bisa menebak "That's small island bigger than Singapore" itu adalah Pulau Samosir. Ia mengucapkannya kepada Gita Wirjawan di siniar (podcast) Endgame edisi "Profesor Kishore Mahbubani: Jangan Gengsi Meniru Negara Lain" (YouTube, 13 Oktober 2021, menit 12.30).
"Saya memprediksi perkembangan tercepat sektor pariwisata adalah ekowisata," ujar Kishore. "Orang-orang akan pergi menikmati tempat-tempat yang alamiah, hutan yang alamiah. Di sinilah Indonesia bakal menjadi nomor satu di dunia, di bidang ekowisata."
Lalu cerita berlanjut, tentang Ali Alatas, diplomat ulung Indonesia yang pernah menjabat Menteri Luar Negeri (1988-1999), yang disebut Kishore sebagai teman baik yang dikaguminya. Ali Alatas bercerita kepadanya, bahwa Indonesia pernah membuat seri program [promosi] tentang Indonesia.
Apa yang kemudian terjadi? Jutaan orang Indonesia menyaksikannya dengan kagum. Kok bisa? "Sebab orang Indonesia sendiri tidak menyadari betapa indahnya negerinya!" ucap Kishore.
Penggalan cerita yang dikisahkan Prof Kishore Mahbubani ini, tak pelak menempelak saya.
"Hilang"-lah di Tempat yang Tepat
Ngobrol tentang healing, tentu tak lepas perasaan cemas dan stres yang "setia" hadir dalam kehidupan manusia. Alvara Research Center pernah meneliti Kecemasan Antargenerasi di Indonesia (2021). Alhasil ditemukan, Gen Z di Indonesia adalah generasi paling stres dibandingkan Gen X dan Gen Milenial.