Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Filosofi Nanas

3 Agustus 2021   02:14 Diperbarui: 9 Agustus 2021   01:09 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nanas siap santap (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Nanas siap santap (Foto: Dokumentasi Pribadi)

1. Filosofi Pengabdian

Nanas mendedikasikan tubuhnya untuk memberi manfaat pada manusia. Dia dikenal sebagai buah yang kaya akan nutrisi. Terkandung di dalam tubuhnya bukan hanya vitamin A dan vitamin C, tetapi juga ada kalium, mangan, tembaga, folat, magnesium, niasin, dan zat besi. Plus, antioksidan.

Nanas turut membantu melancarkan sistem pencernaan kita. Di dalam dirinya terdapat sesuatu yang bernama bromelain. Ini adalah kumpulan enzim yang bermanfaat untuk pencernaan. Selain itu, Nanas dan senyawanya konon dapat menurunkan risiko kanker.

Demikian juga dengan urusan imunitas. Kata ini belakangan ini menjadi kata kunci dalam banyak lalu lintas perbincangan. Kandungannya yang berisi beragam vitamin, mineral, dan enzim seperti bromelain, mampu menaikkan kekebalan tubuh kita.

Oya, Nanas juga bagus sebab bersifat anti-inflamasi. Dia bermanfaat untuk mengatasi gejala peradangan yang menimpa sendi-sendi tubuh kita. Belum lagi bisa membantu proses pemulihan akibat "kerusakan" yang ditimbulkan karena olahraga berat.

2. Filosofi Perlindungan Diri

Seumur-umur, baru sekali saya mendatangi tanamam Nanas di sebuah kebun. Tumbuhannya ternyata lebar banget. Dengan daun-daun panjang dan runcing. Mekar seperti burung Merak yang sedang meregang pongah. 

Untuk mendekati inti buah Nanas, butuh usaha yang tidak mudah. Saya tidak bisa melakukanya dan takut terlukai, sebab tubuh saya masih terlalu kecil saat itu.

Bagi saya yang awam ilmu tanaman, betapa kukuh dan indah banget benteng pertahanan yang dibangun buah Nanas. Dirancang dengan efisien dan "ergonomis". Tidak mudah bagi musuh (baca: hama) yang ingin menyerang. Daun-daunnya kompak membuat lingkar perlindungan. Menjaga buahnya sejak masih bakal hingga siap dipanen.

Nanas potong siap santap (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Nanas potong siap santap (Foto: Dokumentasi Pribadi)

3. Filosofi Konstruksi Prima

Jika Anda membeli buah Nanas utuh, belum dipotong, coba perhatikan konstruksi tubuhnya. Sejak di lapis terluar sudah sangat menarik. Arsitekturnya ritmis dan tegar. Membentuk pola seperti puzel. Apabila dikupas, seolah sekujur tubuhnya dipenuhi dengan mata untuk memandang sekeliling.

Rongga-rongga tubuhnya seperti spons--tentu dengan ciri khas milik Nanas yang tiada dua. Ini pastinya hasil desain sang ilahi yang mewujud sempurna dalam badan sebuah buah.

4. Filosofi Jambul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun