Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Filosofi Nanas

3 Agustus 2021   02:14 Diperbarui: 9 Agustus 2021   01:09 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emangnya cuma kopi yang punya filosofi?

ENTAH pada usia berapa, saat kecil dulu, saya dibuat terkejut. Oleh penampakan Nanas (Ananas comosus) saat dibawah pulang ibu dari pasar. Berbeda dengan buah-buah yang lain. 

Sosok yang ini agak aneh, atau sebutlah unik, di mata kanak-kanak saya. Sudah begitu, ia diperkenalkan sebagai buah. Heh, buah apaan? Sepengetahuan benak mungil saya, buah selalu berukuran kecil.

Sosok bernama Nanas ini, ukurannya besar bagi saya. Oya, Nanas di Donggala ukurannya memang besar--bukan sejenis Nanas imut. Itu loh, yang kerap dijual mendadak seperti tahu bulat, di tepi jalan-jalan. 

Ia berujung semacam "tongkat" di satu sisi. Sementara sisi lainnya, tak ubahnya jambul. Anda bisa memasangkan kacamata hitam di dekatnya. Maka, dia akan tampak keren seperti wajah manusia.

Ketika mengunyah tubuh kuningnya, terus dan terus, ups ... ada yang mendadak perih. Di lidah. Namun, saya diberi rasa aman. Enggak apa-apa, katanya. Cukup jumput secuil garam dapur dan oleskan di lidah. Pasti baik. Begitu juga bila terlalu asam saat dimakan, bisa dicocol terlebih dahulu. Tentunya dengan garam. Bisa juga dengan adonan bumbu rujak manis.

Seiring bertumbuhnya usia dan pengalaman makan-memakan, saya menjadi terbiasa menyantap Nanas. Baik untuk dijadikan bagian dari rujak manis, maupun dikonsumsi apa adanya--tanpa cocolan garam lagi. Dia yang tadinya agak menakutkan, kemudian berubah menjadi buah begitu segar memenuhi mulut.

Pada masa kini, tidak sulit untuk mendapatkan Nanas. Tampangnya yang tampil di toko-toko buah, amat cantik. Begitu rapi sehingga teramat menggoda untuk dibeli. Penampakan ini tidak mengherankan, sebab kita tahu ada serangkaian proses pengolahan dengan standar mutu tertentu. Nanasnya bukan hanya terlihat bersih, tetapi memberi rasa aman karena higienitasnya. itu yang membuat buah-buah kini menjadi pilihan tepercaya.

Buah Nanas siap jual di supermarket (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Buah Nanas siap jual di supermarket (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Nanas Kekinian

Nanas hari ini, bisa fleksibel untuk dibeli--sesuai kebutuhan. Jika satu butir terlampau banyak untuk disantap oleh Anda, buah ini bisa dibeli dalam format potongan-potongan yang tidak terlampau banyak. Sudah siap untuk diambil. Dikemas rapi dan transparannya, membuat kita bisa melihat kualitas buah di dalam bungkusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun