Prof. J. G. De Casparis (1950) memberi makna lain. Borobudur itu bertingkat 10, menggambarkan falsafah Buddha Mahayana yang disebut Dasabodhisatwabhumi. Setiap orang yang ingin mencapai level sebagai Buddha, harus melampaui 10 tingkat Bodhisatwa.
Rupadhatu menggambarkan tingkat hidup manusia yang sudah terlepas dari kama, tetapi masih terikat pada rupa (materi)---kekayaan duniawi. Tingkat ini terdiri dari empat lorong, dihiasi 1300 panel relief yang terentang 2,5 km.
Arupadhatu adalah denah lantai berbentuk lingkaran, dindingnya polos tanpa relief. Ini menggambarkan tingkatan manusia yang telah terbebas dari rupa (nafsu terhadap materi). Namun demikian, belum mencapai tingkat nirwana.
Di tingkat Arupadhatu, rapang Buddha berada dalam stupa dengan lubang berbentuk layang-layang (diamond shape) yang melambangkan bahwa manusia, meskipun sudah berupaya meninggalkan nafsu duniawi, kerap kali masih tergelincir oleh godaan.
Di atas tingkat Arupadhatu terdapat tiga tingkatan lagi, yaitu Nirwana, Parinirwana, dan Mahaparinirwana. Sebagai tingkatan tertinggi, Mahaparinirwana dilambangkan dengan stupa terbesar disebut Dhatugharba (Dhagoba). Stupa ini polos, tanpa lubang, melambangkan manusia yang telah mencapai tingkat ketiadaan wujud yang sempurna.
Sekilas Relief Candi Borobudur
Candi Borobudur berhiaskan relief terpanjang di dunia (2,5 km). Relief ini terdiri dari beberapa judul cerita. Susunan dan judul cerita relief pada dinding dan pagar langkan candi dapat disimak pada bagan atau tabel berikut ini:
Lalitavistara berisi riwayat Sang Buddha, dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tusita, yakni lahirnya Sang Buddha di dunia sebagai Pangeran Sidharta Gautama, putra Raja Sudhodana dan permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu.
Buddhacarita memuat berbagai cerita tentang sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai pangeran Sidharta. Berisi penonjolan perbuatan-perbuatan baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong--yang membedakan Sang Bodhisattwa dan makhluk lain.
Jatakamala berisi cerita fabel, yang melibatkan karakter satwa yang bersikap dan berpikir sebagai manusia.