Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "The Teacher's Diary", Pesan Edukatif dalam Balutan Romansa

4 Maret 2021   23:07 Diperbarui: 4 Maret 2021   23:32 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini sangat natural. Karakter-karakter tokohnya, tampil manusiawi. Sebagai misalnya, jumlah murid Ann sebanyak 7 orang. Saat dilanjutkan Song, muridnya tak lagi lengkap. Mungkin karena sudah lulus, mungkin juga karena "mrotoli".

Selain itu, tiap-tiap anak atau pelakon utamanya, tidak digambarkan atau dijadikan sebagai sosok "hero". Semua dengan cacat-manusiawinya. Mereka bertumbuh perlahan, sebagaimana kita dalam kehidupan nyata.

Satu-satunya bagian yang membosankan adalah panjang durasi yang digunakan sutradara Nithiwat Tharathorn dalam upaya mempertemukan secara fisik Song dan Ann.

Demikian pula kita serasa membenci kebimbangan Ann untuk memilih pada siapa ia ingin berbahagia. Seolah kehilangan akal dalam menggerakkan plot atau alur. Namun, film ini ditutup dengan manis.

Buat yang mempertanyakan titik balik keputusan Ann pada bagian akhir dalam adegan lintasan kereta api, tidaklah sulit untuk menjelaskannya. Ini film berbasis genre romansa, yang dalam uraian definitif berarti "pencarian kebahagiaan melalui cinta".

Selebihnya, film ini sangat menghibur.

Behind the Scene

Menemukan film ini untuk saya sukai, adalah sebuah kisah kecil tersendiri yang layak diceritakan. Ini adalah film kedua yang saya tonton melalui aplikasi Genflix.

Jika diurutkan, film pertama semenjak saya menggunakan Genflix adalah Joy. Sebuah kisah sederhana dengan setting cerita di pedesaan. Tentang kehilangan beruntun yang dialami seorang anak perempuan semenjak usia 7 tahun.

Joy bertutur tentang serangkaian nestapa, sebelum sang tokoh utama menemukan "joy"--dalam makna sejati. "Joy" (sukacita) bukanlah "happy" (bahagia). "Joy" memiliki kedalaman melebihi "happy". Jika Anda tidak percaya, telusurilah makna kedua kata ini.

Genflix bagi pengalaman saya, menghadirkan spektrum lebih luas dalam membuka kemungkin luas menikmati film-film dengan banyak variasi. Buka hanya soal kekayaan cerita dan negara asal--misalnya seantero Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun