Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Usah Baper Akan Salah Pilih Kampus

11 Januari 2021   12:19 Diperbarui: 11 Januari 2021   12:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: Pixabay

Jika ke luar negeri, cari info terkait, seperti negara mana yang paling oke, berapa biasanya, dan sebagainya. Sumber informasi itu semakin terbuka saat ini. Demikian juga alumni yang asal Indonesia, semakin mudah "ditemui" melalui media sosial. Demikian juga dalam hal lembaga penyedia beasiswa. Patut Anda telusuri secara dini dan mendetail. 

Jika akan kuliah di PTN, maka sejak memasuki jenjang SMA, ukirlah prestasi seoptimal mungkin sehingga kesempatan masuk ke PTN lebih terbuka. Termasuk hal-hal yang lazim dilakukan anak-anak SMA untuk lolos dari tes perguruan tinggi. Misalnya kursus sana dan sini, beli buku ini dan itu. Namun bila pilihan Anda adalah PTS, maka carilah informasi mengenai pilihan yang akan Anda jatuhi--ke perguruang tinggi mana?

Selaras dengan penelusuran tersbebut, kaitkan dengan sejumlah pertimbangan lain. Misalnya, kuliah di kota sendiri (bila ada) atau kuliah di luar kota. Bahkan mungkin ke luar pulau. Demikian juga masukkan pertimbangan pembiayaan yang realistis. Dan, faktor-faktor lain yang bagi Anda penting sebagai pertimbangan utama.

Selamat Menjalaninya

Itulah langkah-langkah krusialnya. Tidak terlalu rumiit, kan? Sekali lagi, sukses tidak ditentukan oleh pihak luar. Kuncinya berada di dalam diri Anda sendiri. Perguruan tinggu favorit tidaklah menjamin Anda tiba-tiba menjadi mahasiswa jenius. Dosen-dosen populer yang sering menulis atau muncul di media massa, bukanlah orang ajaib yang akan menyulap Anda tiba-tiba jadi hebat.

Anda sudah pernah kan membaca kutipan dari Steve Jobs yang terkenal ini kan, "Stay hungry. Stay foolish." Inti sukses adalah sikap yang terus-menerus merasa "lapar" dan "bodoh" akan ilmu. Itulah dia sang pemantik Anda untuk belajar dengan gigih sepanjang hayat.

Demikian. Salam sukses dari saya! Jika masih ragu, silakan kontak secara pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun