Jika ke luar negeri, cari info terkait, seperti negara mana yang paling oke, berapa biasanya, dan sebagainya. Sumber informasi itu semakin terbuka saat ini. Demikian juga alumni yang asal Indonesia, semakin mudah "ditemui" melalui media sosial. Demikian juga dalam hal lembaga penyedia beasiswa. Patut Anda telusuri secara dini dan mendetail.Â
Jika akan kuliah di PTN, maka sejak memasuki jenjang SMA, ukirlah prestasi seoptimal mungkin sehingga kesempatan masuk ke PTN lebih terbuka. Termasuk hal-hal yang lazim dilakukan anak-anak SMA untuk lolos dari tes perguruan tinggi. Misalnya kursus sana dan sini, beli buku ini dan itu. Namun bila pilihan Anda adalah PTS, maka carilah informasi mengenai pilihan yang akan Anda jatuhi--ke perguruang tinggi mana?
Selaras dengan penelusuran tersbebut, kaitkan dengan sejumlah pertimbangan lain. Misalnya, kuliah di kota sendiri (bila ada) atau kuliah di luar kota. Bahkan mungkin ke luar pulau. Demikian juga masukkan pertimbangan pembiayaan yang realistis. Dan, faktor-faktor lain yang bagi Anda penting sebagai pertimbangan utama.
Selamat Menjalaninya
Itulah langkah-langkah krusialnya. Tidak terlalu rumiit, kan? Sekali lagi, sukses tidak ditentukan oleh pihak luar. Kuncinya berada di dalam diri Anda sendiri. Perguruan tinggu favorit tidaklah menjamin Anda tiba-tiba menjadi mahasiswa jenius. Dosen-dosen populer yang sering menulis atau muncul di media massa, bukanlah orang ajaib yang akan menyulap Anda tiba-tiba jadi hebat.
Anda sudah pernah kan membaca kutipan dari Steve Jobs yang terkenal ini kan, "Stay hungry. Stay foolish." Inti sukses adalah sikap yang terus-menerus merasa "lapar" dan "bodoh" akan ilmu. Itulah dia sang pemantik Anda untuk belajar dengan gigih sepanjang hayat.
Demikian. Salam sukses dari saya! Jika masih ragu, silakan kontak secara pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H