Lakukan pengumpulan informasi mengenai fakultas yang telah Anda seleksi tersebut. Tempuh dua hal ini, yaitu informasi tentang apa yang dipelajari dan lulusan seperti apa yang dihasilkan fakultas ini. Simak juga tokoh-tokoh yang menempuh fakultas ini, bandingkan antara apa yang mereka pelajari dan apa kompetensi yang mereka lakoni dalam menempuh jalan sukses.
Lakukan Tes Bakat Minat
Langkah kedua ini sebaik Anda menempuh. Tujuannya untuk melakukan konfirmasi atas gambaran kuat pilihan Anda. Selain itu, tes bakat dan minat akan mengungkap penelusuran atas aspek-aspek yang mungkin luput dari pantauan Anda atas diri Anda.
Namun, perlu menjadi perhatian kita sejak awal bahwa tes psikologi ini adalah dalam kerangka untuk menggali potensi. Potensi dalam diri Anda tidaklah tunggal. Bisa beragam. Itu sebabnya Anda bisa takjub saat kemudian hari menengok kembali pilihan aktualisasi diri dan potensi ini.
Secara garis besar, dari tes ini psikolog akan menguraikan potensi yang sudah Anda kenali secara mandiri. Kemungkinan lain, Anda akan menemukan potensi-potensi lain yang Anda tidak sadari sebelumnya. Kini saatnya Anda menjalankan sikap "pikiran terbuka" (open minded) dan mendalami hal-hal yang mengejutkan Anda ini.
Konsultasi ke Ahlinya
Padukan kedua hasil ini, yaitu Penelusuran ke Dalam Diri dan hasil Tes Bakat dan Minat. Jika selaras, maka selamat ... Anda (akan) tahu ke mana Anda (akan) melangkah. Jika masih ragu, tinjaun dan pikirkan ulang pilihan-pilihan yang tersedia bagi Anda itu.
Secara umum, tidak mungkin terjadi pertentangan di antara hasil data dan informasi tersebut. Jika pun Anda mengalaminya, sebaiknya berkonsultasi ke ahlinya. Ada baiknya untuk membuat janji konsultasi dengan psikolog di mana Anda melakukan tes bakat dan minat.
Konsultasi dengan ahlinya tidak akan membuat Anda rugi. Anda bisa bertanya apa saja dan mempercakapkan hal apa saja yang ujung-ujungnya akan mengkonfirmasi banyak hal. Ini dapat menjadi panduan Anda dalam menempuh perjalanan ke masa depan.
Memilih Perguruan Tinggi
Tahap berikutnya, lebih ke teknis. Alur berpikirnya Anda jadikan sesederhana mungkin. Pertama, tanyakan dirinya: Akan kuliah di Indonesia atau Luar Negeri. Kedua, pertimbangkan: Akan kuliah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS).