aku cemas
katamu tentang senyap
aku mengangguk
menaruh dagu
di puncak kepalamu
seraya menenggelamkan
pelukmu dalam dada
mantra ~khun

kapan akan pergi
mungkin tidak
jawabku tentang senyap
ia pengelana yang tiba
untuk melatih kita
belajar senyum
temansejalan ~khun
_
rerumput
halaman depan
lama tak kita tengok
sejak senyap tiba
mari kita siangi
sebab senyummu
pernah memanggilku
pulang dari senyapmandraguna ~khun

kau wajah pertama
yang ingin kulihat
saban pagi
sesudah senyap
aku mengangguk
menyilang jari
sebab ia butuh mentari
dan aku butuh rembulan
kami ~khun
_
kerap malam
kau gagal jaga
dengan buku terbuka
jemari ini masih lekat di kibor
mengetik banyak halaman
dengan namamu banyak disebut
sebelum rebah di sisimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!