Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Toko Kelontong Menyongsong Harapan di Arus Disrupsi

14 Desember 2019   18:25 Diperbarui: 15 Desember 2019   12:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Wanto sedang melayani pelanggan toko kelontongnya (Foto: Ang Tek Khun)

Demikian juga dengan Pak Jalal asal Prambanan, DIY. Mantan supir ini memulai usahanya juga dari titik nol. Ia terus-menerus diberi masukan tanpa henti. Untunglah si Bapak ini bandel, pantang menyerah. Sekalipun air mata kerap menetes saat ia menempuh perjalanan pulang yang berjarak jauh ke rumahnya di Prambanan.

Jika Ibu Puji mengkhususkan diri memproduksi rempeyek, lain lagi dengan jenis usaha Pak Jalal. Setelah melalui perjuangan panjang, bersama istri tercinta ia menemukan jatidiri melalui produk kemasan pangsit goreng dan stik bawang.

Ibu Puji (kanan) dan Bapak Jalal (tengah) sedang berbagi kisah merintis usaha (Foto: Ang Tek Khun)
Ibu Puji (kanan) dan Bapak Jalal (tengah) sedang berbagi kisah merintis usaha (Foto: Ang Tek Khun)
Banyak kritik yang diterima keduanya. Terkadang, untuk hal-hal yang bagi mereka sangat sepele. Sebagai misal, penggunaan plastik pembungkus yang terlalu tipis, takaran bahan yang tidak standard, hingga konsistensi kematangan produk saat digoreng. Ribet? Yup! Harus dilalui? Yes! Itulah jalan yang mereka tempuh untuk naik kelas. Dan, ternyata mereka bisa. Berhasil melewati masa adaptasi ini.

Melangkah Bersama SRC

Inisiatif SRC ini, di luar dugaan. Seolah melawan arus disrupsi. Kuncinya bukan pada kekuatan modal untuk unjuk diri menjadi kompetitor arus utama. Melainkan, langkah sederhana menggandeng mitra. Membentangkan pilihan jalan untuk berubah. Kemudian, membagikan edukasi yang dibutuhkan.

Dalam rentang 11 tahun ini, sejak diinisiasi di Medan pada 2008, SRC sedang menggadang impian untuk menggandeng tak kurang dari 10.000 mitra. Untuk mendukung gerak langkah ini, SRC telah menyiapkan "Ayo SRC" dalam rupa Aplikasi yang bisa diunduh dengan  mudah. Ayo SRC bisa manfaatkan oleh para mitra SRC. Aplikasi itu juga dapat melayani beragam pembayaran. 

Selain itu, gerai-gerai Pojok Lokal merupakan langkah konkret SRC yang telah melahirkan dan merawat banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk eksis. Semua upaya itu mudah dikenali sebab dirangkum dalam tagline Dekat, Hemat, Bersahabat.

ACDC, toko kelontong mitra SRC di Jalan Kyai Mojo, Yogyakarta (Foto: Ang Tek Khun)
ACDC, toko kelontong mitra SRC di Jalan Kyai Mojo, Yogyakarta (Foto: Ang Tek Khun)
Dari perjumpaan dengan para mitra, terlihat bahwa layanan SRC telah menjangkau hingga lapis kedua. Bukan hanya para mitra pemilik toko kelontong, juga melahirkan dan memperkuat para produsen dalam skala kecil. SRC telah turut menghasilkan para pemasok yang lahir dan berkembang secara organik.

Kontribusi ini akan mudah Anda kenali, terutama melalui branding Pojok Lokal. Dengan gerakan yang intensif, brand ini berpotensi besar untuk tumbuh dalam skala nasional. 

Dan, melihat apa saja yang telah terpajang, Pojok Lokal selayaknya menarik dan mendapat perhatian lebih banyak pihak. Terutama dinas dan kementerian terkait. Yup, termasuk para milenial yang menjadi staf khusus presiden kali ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun