Demikian juga dengan Pak Jalal asal Prambanan, DIY. Mantan supir ini memulai usahanya juga dari titik nol. Ia terus-menerus diberi masukan tanpa henti. Untunglah si Bapak ini bandel, pantang menyerah. Sekalipun air mata kerap menetes saat ia menempuh perjalanan pulang yang berjarak jauh ke rumahnya di Prambanan.
Jika Ibu Puji mengkhususkan diri memproduksi rempeyek, lain lagi dengan jenis usaha Pak Jalal. Setelah melalui perjuangan panjang, bersama istri tercinta ia menemukan jatidiri melalui produk kemasan pangsit goreng dan stik bawang.
Melangkah Bersama SRC
Inisiatif SRC ini, di luar dugaan. Seolah melawan arus disrupsi. Kuncinya bukan pada kekuatan modal untuk unjuk diri menjadi kompetitor arus utama. Melainkan, langkah sederhana menggandeng mitra. Membentangkan pilihan jalan untuk berubah. Kemudian, membagikan edukasi yang dibutuhkan.
Dalam rentang 11 tahun ini, sejak diinisiasi di Medan pada 2008, SRC sedang menggadang impian untuk menggandeng tak kurang dari 10.000 mitra. Untuk mendukung gerak langkah ini, SRC telah menyiapkan "Ayo SRC" dalam rupa Aplikasi yang bisa diunduh dengan  mudah. Ayo SRC bisa manfaatkan oleh para mitra SRC. Aplikasi itu juga dapat melayani beragam pembayaran.Â
Selain itu, gerai-gerai Pojok Lokal merupakan langkah konkret SRC yang telah melahirkan dan merawat banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk eksis. Semua upaya itu mudah dikenali sebab dirangkum dalam tagline Dekat, Hemat, Bersahabat.
Kontribusi ini akan mudah Anda kenali, terutama melalui branding Pojok Lokal. Dengan gerakan yang intensif, brand ini berpotensi besar untuk tumbuh dalam skala nasional.Â
Dan, melihat apa saja yang telah terpajang, Pojok Lokal selayaknya menarik dan mendapat perhatian lebih banyak pihak. Terutama dinas dan kementerian terkait. Yup, termasuk para milenial yang menjadi staf khusus presiden kali ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H