Mencermati isi buku 100 even unggulan ini, kita akan menjumpai bahwa even olahraga dan turisme olahraga (Sport Events & Tourism) mendapat perhatian dan terakomodasi dengan baik. Jika ingin menelusuri lebih jauh, kita akan menemukan bahwa even-even tersebut telah memiliki jejak penyelenggaraan yang cukup panjang, dan berhasil mendatangkan ribuan peserta dari dalam dan berbagai negara.
Bisa disebutkan di sini, Tour de Bintan, Kepulauan Riau (Maret), Tour de Flores, Nusa Tenggara Timur (Mei), Bintan Triathlon, Kepulauan Riau (Mei), Tour de Singkarak, Sumatera Barat (september), Jakarta Marathon, DKI Jakarata (Oktober), 9 International Musi Triboatton, Sumatera Selatan (November), dan Jogja International Heritage Walk, DI Yogyakarta (November).
Selain masuk dalam kategori 100 even tersebut, terdapat dua "Sport Events & Tourism" yang mencuat dan menempati level atas dalam 10 kegiatan berkelas utama, yaitu Iron Man 70.3 Bintan (Agustus) dan Borobudur Marathon (November).
Mandiri Jogja Marathon 2018
Tidak semua even masuk dalam Calendar of Events (CoE) 2018 Kemenpar, sebagai konsekuensi logis dari adanya ribuan even yang terentang dari Sabang hingga Merauke. Sebagai contoh ekstrem, kita tahu bahwa Kabupaten Banyuwangi, telah dan akan menggelar tidak kurang dari 77 even sepanjang 2018. Maka, dibutuhkan kualifikasi untuk menangkap area fokus, untuk melejitkan setiap even yang berpotensi "go international". Tim kurator telah bekerja sejak tahun 2017, berdasarkan pengajuan dari setiap provinsi. Kendala teknis, tak bisa dimungkiri, seperti terlambat didaftarkan atau tidak didaftarkan oleh pemangku kepentingan level provinsi.
"Mandiri Jogja Marathon" adalah salah satu even yang unik, karena mensinergikan bukan saja olaraga dan wisata budaya, melainkan juga kuliner dan menggerakkan ekonomi daerah. Berlangsung di lokasi eksotik kawasan Candi Prambanan, kegiatan ini jauh dari kesan tegang sebuah perlombaan. Alih-alih suasana kompetitif, jika Anda berkesempatan hadir, kawasan Candi Prambanan seolah sedang menyelenggarakan pesta kebun dalam nuansa kekeluargaan.
Lari, jajan, pose sendiri dan bersama, leyeh-leyeh menikmati hiburan, tak jauh dari suasana piknik dan rileksasi sebagai kebutuhan terutama oleh masyarakat urban. Apa yang disebut oleh Rhenald Kasali sebagai "esteem economy", ekonomi yang digerakkan oleh rasa percaya diri yang mewujud dalam perilaku swafoto atau foto bareng, atau dalam bahasa Kementerian Pariwisata sebagai Destinasi Digital, sangat kental terasa di sini.
Tak pelak, "Mandiri Jogja Marathon 2018" menorehkan beragam wajah sukses dan menunjukkan salah satu sisi dari banyak "genre" turisme yang bisa dibangun. Kehadiran dan partisipasi aktif Menteri BUMN Rini Soemarno di even ini adalah bagian dari penegasan bahwa even ini lebih dari sekadar aktivitas promotif.
Pesona Indonesia? Wonderful!