Siang baru mulai tiba saat saya melangkah masuk. Menebar pandang untuk memilih duduk, tampak tiga banjar meja berurut. Seorang lelaki duduk anteng di sisi kiri, memberi saya alasan untuk membawa diri ke banjar kanan. Sebuah meja kecil ditemani dua kursi yang saling berhadapan---ketiganya bersisian erat ke dinding resto.
"Ohayou Gozaimasu ...." Samar, saya menangkap semacam kalimat itu diucapkan agak tak kompak dari dua suara perempuan di ujung jauh yang keberadaannya tak terlihat penuh oleh ekor mata saya.
Pilihan ini hampir saja dikalahkan oleh "Furaimaki Sushi". Berbentuk segitiga, Sushi ini juga digoreng crispy. Namun untuk isian, harus dipilih antara udang, kepiting, atau tuna. Hm, saya tak tertarik tuna dan saya agak mengkhawatirkan kepiting, pun udang. Bersalin lembar tahun di belakang, saat makan di gerai jalanan di Hong Kong, untuk pertama kalinya saya tahu bahwa saya alergi kepiting.
Cheese Roll Sushi dengan Dua "Gaya" Cocol
Saya bergegas mengambil sumpit dan memerangkap satu Sushi untuk diantar ke dalam mulut. Nyam! Saya memejamkan mata. Sensasi gembur nasi empuk memenuhi mulut. Plis, jangan ajak saya bicara saat ini.
Enam Varian Sushi untuk Memenuhi Selera
Di "Nagoya Japanese Fusion Resto" (Yogyakarta) ini, tersedia enam varian Sushi di antara beragam pilihan menu makan berbasis makanan Jepang. Empat varian lain adalah "Hot Tuna Sushi", "Marumaki Sushi", "Tamago Sushi", dan "Sakuramaki Sushi". Sesuai namanya, Anda dapat menebak bahwa "Hot Tuna Sushi" selain berbentuk segitiga, isiannya pastilah daging ikan tuna. Sumber pedas di sini, berasal dari tuna dan taburan bubuk cabe.
Menarik disimak, setiap menu ditandai dengan bulatan berwarna. Merah penanda pedas, Kuning untuk yang agak pedas, dan Hijau untuk menu-menu yang tidak pedas. Dari keenam varian Sushi di sini, hanya "Hot Tuna Sushi" yang dilabeli bulatan warna Kuning, lainnya berwarna Hijau.
Menutup Rasa dengan Ocha Freeze
"Ocha Freeze" jadi hidangan penutup (dessert) untuk mengakhiri santap siang senggang saya---tinimbang memesan minuman sebagaimana lazimnya. Dan sejujurnya, ha-ha-ha, saya telah terlebih dahulu memesan dessert ini sebelum menu makan.
Racikannya cukup menawan. Pada lapisan bawah, Anda bisa menjumpai es krim vanila. Di bagian tengah, tersebar irisan buah stroberi dan potongan cokelat batang krispi karamel. Lalu, es krim dari bubuk matcha, sejenis teh hijau khas asal Jepang, menutupi permukaan sebelum ditancapkan sebatang wafer batang kecil. Di bibir gelas, seiris stroberi ranum menjadi pembangkit selera.
Hasilnya, beraneka ragam rasa kembali hadir, melumer di "pesta rasa" penutup bagi lidah. Es krim rasa vanila berkolaborasi dengan es krim "adonan" matcha, ditingkahi geliat lengket karamel, lalu lidah Anda dikejutkan dengan kecut stroberi. Siang yang kerap mendatangkan kantuk pun dibuat mengerjap. Hm, ada yang mau saya traktir di sini? []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H