Siang baru mulai tiba saat saya melangkah masuk. Menebar pandang untuk memilih duduk, tampak tiga banjar meja berurut. Seorang lelaki duduk anteng di sisi kiri, memberi saya alasan untuk membawa diri ke banjar kanan. Sebuah meja kecil ditemani dua kursi yang saling berhadapan---ketiganya bersisian erat ke dinding resto.
"Ohayou Gozaimasu ...." Samar, saya menangkap semacam kalimat itu diucapkan agak tak kompak dari dua suara perempuan di ujung jauh yang keberadaannya tak terlihat penuh oleh ekor mata saya.
Resto a la Jepang dengan rasa lokal (Image: Ang Tek Khun)
Setelah mendudukkan ransel, saya mengambil lembar daftar menu dan terpekur. Aha!
Sushi di sini tampak menarik. Pada beberapa gambar, lebih mirip menu nusantara. Mata saya terpikat pada "Cheese Roll Sushi". Sushi bertajuk ini digoreng
crispy dengan tiga isian, yaitu alpukat, keju, dan irisan ayam.
Pilihan ini hampir saja dikalahkan oleh "Furaimaki Sushi". Berbentuk segitiga, Sushi ini juga digoreng crispy. Namun untuk isian, harus dipilih antara udang, kepiting, atau tuna. Hm, saya tak tertarik tuna dan saya agak mengkhawatirkan kepiting, pun udang. Bersalin lembar tahun di belakang, saat makan di gerai jalanan di Hong Kong, untuk pertama kalinya saya tahu bahwa saya alergi kepiting.
Monggo, di sini swalayan (Image: Ang Tek Khun)
Saat dihidangkan, saya mengangguk mantap. Ini pilihan terbaik untuk jenis Sushi
crispy bagi saya, setidaknya untuk saat ini dan di sini. Delapan potong Sushi, disajikan dalam dua deret, ditemani seiris timun dan tomat yang dibaringkan pada lembar kecil selada air.
Mari, layani diri Anda sendiri (Image: Ang Tek Khun)
Tak hendak berwajah itu saja, pada sekujur tubuh Sushi dililitkan rentang panjang mayones. Hingga memenuhi sisi samping piring kotak yang lengang, ditimpahi sambal botol. Di lepek yang mengiringi kedatangannya, diantarkan pula wasabi dan shoyu---sejenis kecap asin.
Cheese Roll Sushi dengan Dua "Gaya" Cocol
Saya bergegas mengambil sumpit dan memerangkap satu Sushi untuk diantar ke dalam mulut. Nyam! Saya memejamkan mata. Sensasi gembur nasi empuk memenuhi mulut. Plis, jangan ajak saya bicara saat ini.
Khun was Here! (Image: Ang Tek Khun)
Kulit tepung roti di lapis terluar, yang saat digoreng menghasilkan warna jingga dengan permukaan retak, memberi sensasi garing (
crunchy) sesaat sebelum tubuh dalam (
neta) Sushi ini memenuhi rasa. Potongan kotak keju, alpukat, dan irisan ayam yang erat dibalut nori, turut bersemarak dalam pesta rasa bagi lidah.
Menyimak kandungan
neta ini, saya menebak varian Sushi ini tak lepas dari inspirasi "California roll" atau "California maki" yang melejit karena kiprah chef Sushi bernama
Ichiro Mashita yang berkarya di Tokyo Kaikan yang terletak di Little Tokyo, Los Angeles. Konon, Mashita-lah yang mula-mula berinisiatip mengganti isian
toro (
fatty tuna) dengan alpukat. Itu sebabnya Sushi dengan isian alpukat mudah dijumpai di Amerika.
Silakan diintip, daleman Cheese Roll Sushi (Image: Ang Tek Khun)
Pada lahap potongan kedua, saya baru menyadari ada dua pilihan "gaya" mencocol yang menerbitkan selera pada kunyahan. Pertama, Anda bisa menyaputkan potongan Sushi yang sudah bermayones dengan sambal. Kedua, Anda bisa memadukan cocolan wasabi dan shoyu sebelum larut dalam kunyahan. Mana yang paling lezat? Tentu tergantung selera Anda, namun di sini, dengan mengaduk-aduk mayones dan sambal botolan, terasa banget Anda di Indonesia!
Enam Varian Sushi untuk Memenuhi Selera
Di "Nagoya Japanese Fusion Resto" (Yogyakarta) ini, tersedia enam varian Sushi di antara beragam pilihan menu makan berbasis makanan Jepang. Empat varian lain adalah "Hot Tuna Sushi", "Marumaki Sushi", "Tamago Sushi", dan "Sakuramaki Sushi". Sesuai namanya, Anda dapat menebak bahwa "Hot Tuna Sushi" selain berbentuk segitiga, isiannya pastilah daging ikan tuna. Sumber pedas di sini, berasal dari tuna dan taburan bubuk cabe.
Manjakan lidah Anda dengan selera terbaik (Image: Ang Tek Khun)
"Marumaki Sushi" tampak normal saja, Sushi gulung yang dibalut nori dengan isian sosis, ketimun, dan selada. Agak berbeda datang dari "Tamago Sushi", menggunakan kulit telur dadar diisi daging ayam cincang berbumbu. Dan, yang unik adalah "Sakuramaki Sushi", berbentuk kelopak bunga dengan pilihan isi udang, kepiting, atau tuna.
Menarik disimak, setiap menu ditandai dengan bulatan berwarna. Merah penanda pedas, Kuning untuk yang agak pedas, dan Hijau untuk menu-menu yang tidak pedas. Dari keenam varian Sushi di sini, hanya "Hot Tuna Sushi" yang dilabeli bulatan warna Kuning, lainnya berwarna Hijau.
Menutup Rasa dengan Ocha Freeze
"Ocha Freeze" jadi hidangan penutup (dessert) untuk mengakhiri santap siang senggang saya---tinimbang memesan minuman sebagaimana lazimnya. Dan sejujurnya, ha-ha-ha, saya telah terlebih dahulu memesan dessert ini sebelum menu makan.
Ocha Freeze melumer di lidah (Image: Ang Tek Khun)
Bayangkan, bagaimana Anda tidak terpikat saat membaca teks pengenalan "Ocha Freeze" dengan kalimat "es krim vanila dengan sensasi matcha yang segar bertabur irisan buah". Ocha cair sih sudah biasa saya minum, namun perhatikan kata-kata "es krim"---siapa yang nolak? Kombinasi keduanya menimbulkan rasa penasaran: es krim Ocha!
Racikannya cukup menawan. Pada lapisan bawah, Anda bisa menjumpai es krim vanila. Di bagian tengah, tersebar irisan buah stroberi dan potongan cokelat batang krispi karamel. Lalu, es krim dari bubuk matcha, sejenis teh hijau khas asal Jepang, menutupi permukaan sebelum ditancapkan sebatang wafer batang kecil. Di bibir gelas, seiris stroberi ranum menjadi pembangkit selera.
Hasilnya, beraneka ragam rasa kembali hadir, melumer di "pesta rasa" penutup bagi lidah. Es krim rasa vanila berkolaborasi dengan es krim "adonan" matcha, ditingkahi geliat lengket karamel, lalu lidah Anda dikejutkan dengan kecut stroberi. Siang yang kerap mendatangkan kantuk pun dibuat mengerjap. Hm, ada yang mau saya traktir di sini? []
Lihat Travel Story Selengkapnya