Hasilnya? Luar biasa! Kompas dalam laporan bertajuk "Berburu Oleh-oleh Rasa Artis" (30/4/2017), mengisahkan seorang bernama Dewa yang berjibaku antre sejak pukul 03.00 untuk mendapatkan buah tangan kekinian ini di Bandung. Demikian pula cerita situasi di Malang, Bogor, dan Medan. Sayang Kompas melewatkan liputan topik ini dari Jogja.
Mengutip pakar komunikasi dan budaya pop, Idi Subandy Ibrahim, Kompas menulis, “Oleh-oleh dapat diartikan sebagai alat komunikasi bahwa dia mempunyai kedekatan dengan seseorang. Artinya, bagi orang-orang yang membeli kue-kue milik pesohor, itu adalah salah satu cara mereka untuk menunjukkan kedekatan mereka dengan sang idola.”
Lalu satu masa datang, saat ilmu, profesi, atau konsultan finansial eksis. Tatkala sistem jaminan pensiun atau bahkan asuransi terasa “begitu” saja, maka melek dan kecerdasan finansial membantu banyak kalangan untuk mengelola keuangan jauh berlipat ganda lebih baik. Terutama bagaimana menjaga keberlangsungan (ekonomi) masa depan.
Next, jauh lebih progresif daripada sekadar passive income, menyebarlah spirit berwirausaha. Paparan rendahnya angka statistik kewirausaan di negeri ini, menjadi shock therapy yang kemudian menyadarkan banyak orang dan membangkitkan motivasi. Kecil-kecilan, tidak apa-apa. Gagal? Ah, bukankah itu adalah sukses yang tertunda?
Dalam kasus bisnis buah tangan ini, layak pula dicermati tiga hal konkret ini: berkontribusi membangkitkan potensi kreatif, ekonomi lokal/daerah, dan peran nyata dalam menyerap tenaga kerja.
Dari Jogja Lahir MAMAHKE
Sebagai destinasi wisata populer dan favorit, Jogja teramat menawan untuk dilirik. Rasanya tidak berlebihan bila bisnis buah tangan kekinian juga hadir di sini. Tidak hanya satu, yang kedua pun terbilang. Tercatat sebagai hari baik, Jumat, 19 Mei 2017 lahir MAMAHKE dari rahim pasangan Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo. Menempati lahan di Jalan Taman KT 1/329, itulah outlet utama (belum buka cabang) MAMAHKE. Hanya sepelemparan batu dari Taman Sari, tak jauh dari Pasar Ngasem, Yogyakarta.
Kisah ini bermula dari kegelisahan akibat nganggur kala Zaskia Adya Mecca (dan keluarga) berlibur di Jogja. Sebagai selebritas dan ibu bagi anak-anaknya, kehidupan "normal" di Jakarta adalah sibuk kerja, mengantar anak sekolah, dan aktivitas lain. Maka tak pelak, berlibur di Jogja kerap membuatnya "mati gaya". Kondisi ini berubah menjadi positif manakala Zaskia berkolaborasi dengan ibu Hanung yang memang berbisnis katering.