Pasar Yakopan 2016 & HUT Jakob Oetama ke-85
Sejarah kemudian menggelinding, mengukirkan kisah lanjutan. Dari halaman Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), lahirlah yang bernama “Pasar Yakopan”. Pasar ini bermula dari sebuah format acara yang ditelurkan guna merayakan ulang tahun BBY ke-25. Seperti dapat Anda duga, nama "Pasar Yakopan" memang dipetik dari nama Jakob Oetama. Gelaran yang kemudian diselenggarakan secara rutin setiap tahun dan jatuh pada bulan September, menghadirkan sejenis "pasar" yang menjual berbagai barang kerajinan yang digelar dalam petak-petak “lapak-lapak” sederhana di ruang pamer dan pelataran gedung.
Pasar Yosapan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Di sini, Anda bagai direlokasi ke pasar klithikan mini dan oleh berbagai penjual di lapaknya masing-masing, dilemparkan ke masa lampau. Sejumlah buku dan majalah lawas, misalnya, digelar di ubin dan rak-rak seadanya. Uang koin kuno, tergeletak bersanding dalam ruang yang menyajikan radio tua, alat pemutar piringan hitam. Di sisi lain, kaset dan benda-benda antik lainnya, termasuk penjaja keris, turut menawarkan diri. Dolanan anak-anak tradisional tak mau kalah, dipajang memuncaki tiang ruangan.
Pasar Yosapan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Dolanan anak-anak jadul (Foto: @angtekkhun)
Dalam wawancara dengan
Tribunnewsdi sini, Bapak
Hermanu selaku kurator menjelaskan bahwa Pasar Yakopan memang sengaja disediakan bagi para seniman dan pengrajin untuk menampilkan karya-karya seni budaya yang sudah jarang kita temui sehari-hari. Ini menjadi jembatan masyarakat untuk mengakrabi benda-benda tradisi dari masa lalu.
Piringan hitam jadul (Foto: @angtekkhun)
Radio tempo dulu (Foto: @angtekkhun)
Aneka topeng (Foto: @angtekkhun)
Itu sebabnya di pasar yang berlangsung Senin, 26 September 2016 hingga Sabtu, 1 Oktober 2016 ini lebih kental dengan nuansa kulkural daripada perniagaan kategori UKMK sekalipun. Pasar yang tidak akan meresahkan warga dan tidak bakal menimbulkan kemacetan lalu lintas ini, layak disikapi sebagai ajang
klangenan (= sesuatu yang menjadi kesenanga, kegemaran, kesukaan) dan destinasi rekreasi alternatif yang menyejukkan.
Buku lawas (Foto: @angtekkhun)
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
CAN dalam sumber kutipan di atas, menulis bahwa Pasar Yakopan adalah kenangan hidup yang diabadikan dan dipersembahkan untuk Bapak Jakob Oetama. Dirawat sebagai bagian dari ungkapan syukur dan momentum peringatan ulang tahun, yang kiranya akan menjadi warisan hingga tahun-tahun tak terhilangga.
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Majalah lawas (Foto: @angtekkhun)
Oya, bagi kita warga biasa yang tidak pernah berkomunikasi atau melakukan perjumpaan dalam berbagai urusan dengan beliau, serta tidak memiliki kesempatan bertatap muka dengan Bapak Jakob Oetama dalam perayaan ulang tahunnya yang jatuh pada 27 September ini, di ajang inilah kita bebas mengambil bagian dan terlibat dalam perayaan sederhana yang murah-meriah.
Kaset lawas (Foto: @angtekkhun)
Aneka pernak-pernik (Foto: @angtekkhun)
"Selamat ulang tahun ke-85, Pak Jakob. Siang dan semalam kemaren saya telah berlama-lama menikmati pasar Bapak,” demikian saya ingin mengakhiri catatan ringan ini. “Oya, Pak, dengan menuliskan ini, beginilah kado yang ingin saya berikan. Tentu disertai ucapan, yang lazim kekinian,
wish u all d best!" []
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Pasar Yakopan 2016 (Foto: @angtekkhun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya