IÂ
Seorang gadis kecil berkuncir
Tersipu mengibas rambut jenjang
Mata lentiknya mengirim sihir
Memacu detak jantung kian senjangÂ
IIÂ
Semburat mentari melukis terbata
Pada wajahnya yang semu dalam sipu
Saat kami bersilang lirik mata
Lalu tertunduk meremas kancing bajuÂ
IIIÂ
Ada saat kala kami saling menatap sunyi
Diam-diam di bawah semilir pohon asam Â
Sebelum lonceng masuk kelas berbunyi
Lalu kami berjingkat kecil masuk ke dalamÂ
IV
Ketika waktu membuat kami berlari
Dan degub jantung kian beriring
Kami sempat melingkarkan jari
Mengukir janji jalan seiring
V
Kau melangkah pergi dan kutetap di sini
Pada dusun dan gubuk yang jadi bingkai lukis
Menghitung padi silih menguning jadi saksi
Buncah di dada pantang surut terkikis
VI
Kini kutatap wajah september yang getas
Di dinding dingin tempatnya merebah
Jejak coret spidol merah telah kusam dan retas
Saksi setia memeluk kenangan dengan tabah
VII
Enam panen raya telah berlalang
Ketika kau pulang dengan elok binar mata
Lalu pada sunyi sebuah senja di pematang
Kita pun memilin jemari untuk mengekalkan cinta
[]
Pondok Permai, IX-2016
Facebook:Â /atkhun
Twitter:Â @angtekkhun
Instagram:Â @angtekkhun1
[]
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC