Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yospan Bersama Mengakhiri Acara Papuan Days #BicaraPapua

6 Juni 2016   04:08 Diperbarui: 6 Juni 2016   12:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nimao Witimi Ainauku, Selamat Datang (Foto: @angtekkhun)

Tarian pergaulan atau persahabatan khas Papua, Yosim Pancar (Yospan), yang melibatkan semua pihak yang hadir, mengakhiri rangkaian acara #BicaraPapua: Meneropong Papua dari Kacamata Budaya Papua yang berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat (2-3/6) di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjo Soemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Nimao Witimi Ainauku, Selamat Datang (Foto: @angtekkhun)
Nimao Witimi Ainauku, Selamat Datang (Foto: @angtekkhun)
Acara yang dihelat oleh Keluarga Mahasiswa Papua Universitas Gadjah Mada (KEMPGAMA) dan mendapat dukungan penuh dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Freeport Indonesia ini, berhasil membuka wawasan dan mengenalkan ragam  budaya Papua, khususnya Suku Kamoro yang mendapat kehormatan untuk diekpos.

Tarian Penjemputan Suku Kamoro (Foto: @angtekkhun)
Tarian Penjemputan Suku Kamoro (Foto: @angtekkhun)
Acara yang menjangkau diaspora Papua dan peminat serta pemerhati Papua ini dibuka dengan sambutan singkat oleh Riano Rumbiai selaku Ketua Panitia dari KEMPGAMA. Riza Pratama selaku Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia dalam kesempatan ini menyambut baik inisiatif untuk menyelenggarakan acara seperti ini dan berharap membawa manfaat untuk kian memperkenalkan budaya Papua.

Sambutan-sambutan pembukaan (Foto: @angtekkhun)
Sambutan-sambutan pembukaan (Foto: @angtekkhun)
Sambutan positif juga disampaikan Prof. Dr. Suratman selaku Wakil Rektor UGM. Bahkan lebih jauh, berkenaan dengan jabatan Prof. Suratman yang memegang bidang Riset dan Pengabdian Masyarakat, beliau mengajak kolega dari Universitas Cendrawasih (Papua) untuk menjalin kerja sama lebih konkret di masa yang akan datang.

Salah satu acara perbincangan (Foto: @angtekkhun)
Salah satu acara perbincangan (Foto: @angtekkhun)
Rangkaian acara ini disusun dengan sangat baik, menyuguhkan mata acara perbincangan dalam tataran wawasan dan wacana oleh para pakar tentang Papua di masa lalu, pergulatan di masa kini, dan harapan di masa depan. Sebagai penyeimbang, perbincangan sesi kedua yang berlangsung pada hari kedua, sepenuhnya menghadirkan peran generasi muda Papua dan berbuat dan mengharumkan nama Papua serta Indonesia hingga ke pentas dunia.

Suku Kamoro sedang berkreasi (Foto: Dok. Freeport)
Suku Kamoro sedang berkreasi (Foto: Dok. Freeport)
Storytelling tentang Suku Kamoro (Foto: Dok. Freeport)
Storytelling tentang Suku Kamoro (Foto: Dok. Freeport)
Aneka kreasi ukir dan pahatan Suku Kamoro (Foto: @angtekkhun)
Aneka kreasi ukir dan pahatan Suku Kamoro (Foto: @angtekkhun)
Sisi menghibur tak luput dari rancangan acara ini. Stand up comedy khas Papua (Mop), pementasan teater, pembacaan puisi jenaka, dan trio vokal Pacenogei ( Michael, Nobo, dan Stephen) berhasil membangkitkan antusiasme dan kemeriahan. Ini semua masih dilengkapi dengan sajian tari-tarian, pameran di halaman terbuka, story telling, pertunjukan keahlian Suku Kamoro, serta pemutaran dan perbincangan film "Alenia's Journey Uncover Papua" yang menghadirkan pasangan yang berkarya di balik Alenia Pictures, yaitu Ari Sihasale dan Nia Zulkarnain. Banyak kisah suka dan duka yang dibagikan kepada audiens. Kisah-kisah kemanusiaan  dan keseruan dalam perjalanan panjang yang melelahkan.

Alenia's Journey Uncover Papua (Dok. Alenia Pictures)
Alenia's Journey Uncover Papua (Dok. Alenia Pictures)
Ari Sihasale dan Nia Zulkarnain (Foto: @angtekkhun)
Ari Sihasale dan Nia Zulkarnain (Foto: @angtekkhun)
Pada puncak acara yang akhiri dengan Yospan bersama, spirit kaum muda diaspora Papua berhasil disentuh dan dibangkitkan untuk menuntut ilmu, mengembangkan kemampuan, dan mengabdi untuk tanah kelahiran mereka. Sebuah acara sederhana yang berhasil mengukir makna yang mendalam. Layak untuk diteruskan atau diadakan di berbagai kota lainnya, sehingga Papua yang jauh di timur, kian dekat dan hangat dalam hati sebagai bagian tak terpisahkan dari keluarga besar bangsa Indonesia. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun