Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

6 Srikandi Puisi Kompasiana Unjuk Karya di Acara Sastra Bulan Purnama

24 Desember 2015   03:40 Diperbarui: 24 Desember 2015   10:21 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Selsa"]

[/caption]Umi Azzurasantika menggoreskan 21 puisi dalam beragam pandang. Perempuan yang aktif mengajar di SMK Negeri 3 Magelang ini cukup lantang dalam bersuara, misalnya bisa kita baca lewat puisi-puisinya berjudul "Reformasi", "Jeruji Besi", dan beberapa lainnya, bahkan berteriak keras melalui puisi "Hukum Mati".

[caption caption="Umi Azzurasantika"]

[/caption]Zee Ohm adalah penyair terakhir dengan 19 puisi dalam beragam pandang. Ada goresan khas, sebagaimana dituturkan dalam biodata dirinya, "Angin Mukala yang hampir selama empat tahun dia geluti membuat puisi-puisi[-nya] ... begitu kental dengan istilah-istilah bahasa Arab".

* * *

Demikian keenam perempuan penyair ini menampilkan "Wajah Perempuan" mereka. Seperti ditulis Ons Untoro bahwa mereka menulis "Wajah Perempuan" bukan karena mereka "menuliskan dunia perempuan" melalui puisi, melainkan karena mereka adalah penyair perempuan, yang menulis beragam tema, termasuk menulis sosok perempuan dengan bermacam identifikasinya.

Kehadiran antologi puisi ini patut disyukuri karena membuat puisi, sebagaimana ungkap Ons Untoro, “semakin dekat dalam kehidupan warga masyarakat”. Jadi, selamat buat keenam Kompasianer ini. Ditunggu susulan unjuk karya di panggung sastra/budaya dari Kompasianer lainnya.

[]

*Catatan: Kecuali foto pertama (seizin Tamita Wibisono), foto-foto lainnya dokumentasi pribadi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun