[caption caption="Dok. Kompas.com"][/caption]
Sebuah petisi online yang diluncurkan oleh Nicholas Davis untuk memberi dukungan bagi pencabutan hukuman penalti yang dijatuhkan kepada Valentino Rossi usai insiden di MotoGP Sepang akhir pekan lalu, telah tembus 500 ribu orang pendukung.
Petisi yang menggunakan situs change.org ini ditulis dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia, untuk mendapatkan dukungan yang luas dari para fans "The Doctor" dari berbagai belahan dunia. Terpantau hingga pukul 09.45 WIB, telah diterjemahkan ke dalam 21 bahasa, yaitu Inggris, Ceko, China, Denmark, Belanda, Prancis, Filipina, Jerman, Yunani, India, Italia, Jepang, Polandia, Portugis, Norwegia, Rumania, Rusia, Slovenia, Spanyol, Ukraina, dan Indonesia.
Dengan petisi berjudul "Remove the penalty from Valentino Rossi and bring back integrity to the Championship", pengagas asal Inggris ini menujukan petisinya kepada Mike Webb selaku Direktur MotoGP Race, Fédération Internationale de Motocyclisme/FIM (International Motorcycling Federation), Dorna selaku perusahaan penyelenggara MotoGP, dan Managing Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis.
Nicholas Davis menggugat integritas MotoGP karena menghukum Valentino Rossi yang menurutnya justru memberi pembenaran bagi "taktik balap kotor". Baginya Rossi berada di pihak yang "dilecehkan dan disabotase".
Tak luput, argumen itu mengungkap bahwa pada saat yang sama hukum tidak ditegakkan saat Jorge Lorenzo menyalip ketika bendera kuning dikibarkan. Sebagai informasi, bendera kuning dalam MotoGP memiliki makna lomba ditunda karena ada bahaya/masalah di depan dan para pebalap harus memperlambat dan bersiap untuk berhenti. Pebalap dilarang menyalip sampai bendera hijau dikibarkan. Sementara Marc Marquez yang terlibat dalam insiden itu, tidak dikenakan sanksi apa pun.
[caption caption="Berbagai macam jenis bendera dan maknanya (Sumber: Medsos Federal Oil)"]
Sebagaimana kita ketahui, akibat insiden di lap ketujuh MotoGP Sepang itu, Rossi dikenai hukuman harus memulai balapan dari posisi paling belakang dalam seri terakhir yang krusial dalam menentukan pemenang di MotoGP di Valencia, 8 November mendatang. Saat ini Rossi memimpin klasemen dengan 312 poin, unggul tujuh poin atas rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Jika Anda ingin memberikan dukungkan, silakan bertandang ke:
Selengkapnya inilah isi petisi tersebut dalam versi bahasa Indonesia yang agak unik:
Integritas MotoGP jatuh ke dalam kehinaan. Anda baru saja membenarkan taktik balap kotor dengan menghukum Valentino Rossi untuk meraih gelar juara sementara dia dilecehkan dan disabotase oleh Marc Marquez. Pada saat yang sama Anda telah membiarkan Jorge Lorenzo menyalip pada bendera kuning, tanpa hukuman.
Membenarkan keputusan Anda yang menyatakan bahwa tidak ada aturan untuk menangani tindakan Marc Marquez adalah sama absurd nya seperti mengatakan tidak ada aturan untuk mencegah pembalap menembak pembalap lain dengan senjata. Akankah Anda membolehkannya karena hal itu tidak melanggar aturan yang ada saat ini?
Sepertinya olahraga ini memiliki agenda yang mengkhianati pembalap dan penggemar, yang mengharapkan dan pantas untuk mendapatkan kejuaraan yang bersih. Keputusan Anda menyiratkan bahwa Anda membenarkan penzaliman salah satu pembalap, Valentino Rossi.
Kami menyerukan kepada Anda untuk mencabut hukuman untuk Valentino Rossi sehingga ia dapat terus mengejar gelar juara secara adil, di area balapan, mendapatkan posisi grid sesuai yang dihasilannya lewat kualifikasi.
[]
Artikel Terkait MotoGP Sepang Trip 2015:
- Kompasianer Jadi Saksi Insiden Rossi Vs Marquez di Sepang - http://bit.ly/20CAnEM
- Petisi Cabut Penalti Rossi Tembus 500 Ribu Orang Pendukung - http://bit.ly/1NzBDDq
- Yayat, Perempuan Penggila MotoGP Bicara Tentang Valentino Rossi dan Harapan pada Jokowi - http://bit.ly/1Ovv8mr
- Mengibar Merek Indonesia di Sirkuit-sirkuit Dunia - http://bit.ly/1lcbvmT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H