[caption caption="Sumber: Kompas.com"][/caption]
Pilgub DKI Jakarta masih dua tahun lagi, namun perlahan situasi mulai memanas. Bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus dicarikan kandidat lawan sepadan bahkan mampu unggul, tampaknya menjadi tekad kuat dari almamater Ahok sendiri, yaitu partai Gerindra.
Tak ada waktu yang disebut terlampau dini apabila Anda hendak "menguji air" (test the water), karena selain harus mendapatkan sosok unggulan yang dapat dijadikan "mesin suara", juga menjadi keharusan untuk menemukan komposisi pasangan (baca: cagub) yang pas untuk menghasilkan sinergi yang memperlebar kumparan efek positif. Apabila dalam situasi selama ini yang tampak seolah Ahok tanpa tanding. Maka langkah-langkah "menguji air" pun harus segera dimainkan.
"Skenario" ini mulai digulirkan pekan lalu, dibuka dengan "penendangan bola pertama" melalui pernyataan petinggi Partai Gerindra bernama Edhy Prabowo. Dalam kesempatan menghadiri Silaturahmi Koalisi Merah Putih (KMP) di kantor PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015) malam, Waketum Partai Gerindra ini mengungkapkan sebuah nama yang kemudian hangat diperbincangkan.
Tanpa bersamar-samar, nama Sandiaga Uno dicuatkan. Sandi, demikian ia biasa dipanggil, bukanlah sosok baru di lingkungan Partai Gerindra. Jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra disandangnya setelah sebelumnya dalam proses Pilpres 2014 Sandi menjadi bagian dari tim sukses dan juru bicara (jubir) pasangan Prabowo-Hatta.
"Secara prinsip kita mencari pemimpin yang baik untuk daerah. Kalau Pak Sandiaga digadang wajar. Saya sendiri sangat mendukung kalau beliau bersedia," tegas Edhy Prabowo.
Bola Bersambut
Bola Edhy Prabowo bersambut, kini giliran Ketua DPD DKI Gerindra Mohamad Taufik yang berbicara. Sebagaimana dilansir Kompas.com, Taufik mengakui bahwa Sandiaga Uno merupakan salah satu satu sosok yang dipertimbangkan oleh partai untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.
Tanpa tedeng aling-aling, Taufik menyebut Sandiaga memiliki kualitas yang tidak dimiliki oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. "Orangnya masih muda, pintar, cerdas, sukses. Biar begitu, tapi dia lembut dan enggak kasar. Kemungkinannya besarlah, salah satu yang dipertimbangkan," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (7/9/2015).
Ketika ditanya apa perbedaan Uno dengan Ahok, Taufik kembali memberi penegasan bahwa Uno akan jauh lebih baik dalam berbagai hal. "Ahok kalah cerdas dan kalah santun dengan Sandiaga Uno. Dia itu santun dan enggak kasar, dan yang penting enggak suka menyakiti orang," ujar Taufik.
"Menguji Air" Cawagub bagi Sandiaga Uno
Setahap lebih maju, wacana sosok Cawagub bagi Sandiaga Uno mulai dilempar ke pasar. Dalam kesempatan yang sama pekan lalu, Edhy Prabowo menyebut satu nama calon yang mungkin bisa diusung dalam Pilgub DKI 2017 mendatang, yaitu Bin Benyamin. Anak kandung aktor asli Betawi Benyamin Sueb ini diperkirakan mampu menaikkan jumlah raupan suara dukungan.
Tak berhenti sampai di sini. Akhir pekan lalu, muncul sosok kedua bernama Triwisaksana (Sani). Sejumlah gambar beredar di media sosial yang mengusung dukungan Sandiaga maju didampingi petinggi PKS DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Menanggapi gerakan ini, kepada Kompas.com Taufik menyambut positif. Ia menyebut Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana (Sani) cocok bila dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Apalagi, Sani berasal dari partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bersama Partai Gerindra.
Sani sendiri sudah menjadi anggota DPRD selama lebih dari satu periode dan dinilai paham permasalahan di Jakarta serta mampu memberikan solusi. "Pak Sani kan salah satu anggota dewan yang cerdas. Saya bilang dia cukup cerdas. Dia kredibel karena sudah jadi anggota Dewan dua kali dan paham masalah Jakarta," sanjung Taufik.
Sementara itu Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta Selamat Nurdin dalam pemberitaan Bijaks.net mengaku belum mengetahui mengenai penyandingan ini. Ia menyebut saat ini partainya sedang fokus mempersiapkan pelaksanaan musyawarah tingkat wilayah. Pengurus, kata Anggota DPRD DKI Jakarta, dalam status demisioner sehingga tidak bisa mengambil keputusan strategis, termasuk dalam hal menentukan dukungan kepada calon kepada daerah.
Saat itu, ia menyebut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu merupakan salah satu kandidat potensial untuk maju pada Pilkada DKI 2017. Akhir pekan lalu, muncul sejumlah gambar di media sosial yang menerangkan bahwa Sandiaga akan maju didampingi petinggi PKS DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana. (da/kc/dh)
To Be Continued
Benarkah pasangan Sandiana Uno dan Triwisaksana (Sani) adalah duet yang paling pas dan mampu mengimbangi laju Ahok memenangi Pilgub DKI Jakarta 2017? Sekali lagi, ini tentu bagian dari rancangan "menguji air" yang lain.
Ojo gumunan, tak perlu heran bila akan disusul oleh pemasangan Sandiaga Uno dengan sosok lain, sampai ditemukan pasangan paling klop yang dipandang dapat diterima warga DKI Jakarta secara masif untuk merebut suara mayoritas.
Ibarat film, sassus ini masih panjang dan akan to be continued. Mari kita siapkan kursi dan duduk manis menantikan episode selanjutnya. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H