Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Moreng Wajah Kota Yogyakarta di Usia 258

7 Oktober 2014   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:00 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, 7 Oktober 2014, kota Yogyakarta merayakan ulang tahun ke-258.  Sudah uzur, ya? Mungkin itu reaksi pertama Anda saat melihat angka 258. "Belum, ah." jawab saya. Coba bandingkan dengan kota Jakarta yang sudah memasuki usia 487, atau Surabaya yang ke-721. Bahkan dengan tetangga dekatnya, kota Yogyakarta isih enom loh. Semarang sudah berumur 467 tahun dan Solo tuaan sitik, 269.

Hashtag #HUTJogja258 sudah berkibar menjadi Trending Topic di jagat Twitter. Banyak acara sedang dan akan berlangsung, berbagai tulisan sudah digoreskan. Puja-puji tidak kurang banyaknya dialamatkan kepada kota ini. Namun cinta juga memiliki sisi lain, sisi otokritik konstruktif yang layak menempati posisi terhormat.

Karena itu, izinkan pada momentum ini saya ingin berkisah tentang sudut lain kota Yogyakarta, terutama melalui visual (foto-foto); bertutur tentang sudut-sudut moreng dari wajah kota yang ngagenin ini.

Kisah ini kita berangkatkan saja dari simpang empat Tugu yang terkenal itu. Jika Anda dari arah Jalan Sudirman dan berbelok ke kiri, maka Anda akan memasuki Jalan Pangeran Mangkubumi. Belum terlalu jauh Anda melangkah, mata Anda akan bersirobok dengan foto berikut:

1412666766212438710
1412666766212438710

Di kiri dan kanan jalan, dapat Anda jumpai lagi corat-coret meskipun tidak selebat ini. Tiba di ujung jalan, Anda akan menikmati ini (mural+poster iklan):

14126668962131715069
14126668962131715069

Berbelok ke kiri sebelum Anda bisa mengambil arah kanan menuju Jalan Malioboro, Anda akan disuguhi foto-foto berikut pada tembok kiri dan kanan jalan dan disambut petunjuk jalan ini:

14126671061223622527
14126671061223622527
1412667195530073792
1412667195530073792
1412667317528177190
1412667317528177190
1412667467593170007
1412667467593170007

Berbelok  dan melewati Jalan Malioboro, mata Anda tidak akan terlalu banyak disuguhi coretan. Berbeda bila Anda berbelok ke kiri, menelusuri Jalan Abubakar Ali dan mengelilingi Stadion Kridosono. Di sini Anda akan berjumpa mural yang bersanding dengan corat-coret tangan jahil.

[caption id="attachment_364695" align="aligncenter" width="563" caption="Salah satu pintu Stadion Kridosono"]

14126675911782168820
14126675911782168820
[/caption]

[caption id="attachment_364696" align="aligncenter" width="563" caption="Salah satu sisi Stadion Kridosono"]

14126676821110394465
14126676821110394465
[/caption]

Dalam radius tertentu dari kawasan Jalan Malioboro, Anda akan menemukan pemandangan yang sama di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Suryopratomo, Jalan Mataram, dan Jalan Sultan Agung.

1412667813219174612
1412667813219174612
1412667897546229744
1412667897546229744
14126679381982946684
14126679381982946684
14126680121544067244
14126680121544067244

1412668065787135644
1412668065787135644

Bergerak lebih jauh, ada lokasi tertentu yang memprihatinkan:

[caption id="attachment_364702" align="aligncenter" width="563" caption="Ujung Jalan Munggur"]

1412668179906826013
1412668179906826013
[/caption]

[caption id="attachment_364739" align="aligncenter" width="563" caption="Ujung Jalan Bausasran"]

14126710061054559300
14126710061054559300
[/caption]

[caption id="attachment_364704" align="aligncenter" width="563" caption="Ujung Jalan P Diponegoro"]

14126682991692271942
14126682991692271942
[/caption]

SPOT FAVORIT

Jika diamati lebih teliti, kita akan menemukan spot-spot tertentu yang favorit dijadikan sebagai media corat-mencoret.

1. Petunjuk Jalan

Jangan Anda mengira Petunjuk Jalan yang menjadi korban hanyalah yang mudah terjangkau tangan seperti ini:

14126684221686543734
14126684221686543734
1412668454648103452
1412668454648103452
1412668491987013677
1412668491987013677

Petunjuk Jalan yang tinggi sekalipun, akan dijangkau oleh orang-orang iseng ini. Selain di terusan Jalan Pangeran Mangkubumi, Anda bisa mencermati Petunjuk Jalan di dekat Jembatan Layang Janti, baik dari arah Utara maupun dari arah Selatan:

1412668586578244443
1412668586578244443
14126686291075456389
14126686291075456389

Dan Anda masih akan mendapattkan bonus hiasan pada sisi Jembatan Layang ini:

1412668671468767305
1412668671468767305
1412668709793929188
1412668709793929188

2. Rambu Lalu Lintas

Rambu Lalu Lintas adalah salah satu sasaran empuk, demikian pula dengan rambu untuk pesepeda:

1412668778190333813
1412668778190333813
1412668821915083641
1412668821915083641
141266886648748131
141266886648748131
14126689091862762659
14126689091862762659

3. Gardu Listrik

Gardu Listrik tampaknya menjadi media yang bahenol. Coba Anda lihat:

1412668989628097306
1412668989628097306
14126691111858758374
14126691111858758374
1412669180531301711
1412669180531301711
14126692541297942848
14126692541297942848

4. Tiang

Untuk media tiang, sebagian besar coretan berkolaborasi dengan materi-materi iklan:

14126693101942511161
14126693101942511161
14126693491521167471
14126693491521167471

5. Halte TransJogja

1412669392810286269
1412669392810286269

1412669438568212386
1412669438568212386

6. Bangunan

Yang menjadi sasaran utamanya adalah pintu serta dinding pembatas antarbangunan:

1412669587364849309
1412669587364849309
14126696331163604249
14126696331163604249
1412671593746795780
1412671593746795780

7. Aneka Objek Lain

[caption id="attachment_364730" align="aligncenter" width="563" caption="Toilet Mobile"]

1412669707613475157
1412669707613475157
[/caption]

[caption id="attachment_364731" align="aligncenter" width="563" caption="Peta Kota"]

14126697661605744973
14126697661605744973
[/caption]

[caption id="attachment_364732" align="aligncenter" width="563" caption="Bus Surat"]

14126698111248846525
14126698111248846525
[/caption]

[caption id="attachment_364733" align="aligncenter" width="563" caption="Bangku"]

1412669855368899457
1412669855368899457
[/caption]

[caption id="attachment_364734" align="aligncenter" width="563" caption="Halte Taksi"]

1412669896147552677
1412669896147552677
[/caption]

[caption id="attachment_364735" align="aligncenter" width="563" caption="Gapura Jalan"]

14126699372029076474
14126699372029076474
[/caption]

PENUTUP

Sepanjang menjadi relawan PasangMata Dotcom, saya telah mengunggah lebih dari 1400 foto yang di-approve Admin. Di antaranya, memotret kondisi ini. Namun yang cukup membuat saya berbahagia, sebagian hasil jepretan mobile phone ini, ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.

Selain prihatin, saya kadang dibuat tersenyum, misalnya oleh dua foto ini:

1412670058318743256
1412670058318743256
14126701101219321144
14126701101219321144

Atau, mengelus dada atas peringatan yang harus dituliskan demi melindungi bangunan cagar budaya di tikungan simpang empat Tugu ini:

14126701871457096637
14126701871457096637

Harus diakui ini bukanlah wajah sejati, bukan esensi dari kota Yogyakarta. Namun apabila kota ini memosisikan diri sebagai kota pariwisata dengan tajuk Never Ending Asia, wajah moreng seperti ini kiranya diberi perhatian serius. Bahkan mungkin tidak berlebihan bila ditetapkan kondisi #DaruratVandalisme. Alternatif lain, mungkin sudah sangat dibutuhkan untuk dibentuk gerakan relawan komunitas #BarengNgecatYogya yang bekerja sama dengan produsen cat tertentu. Atau, Anda punya ide lain?

Dalam suasana #HUTJogja258, inilah kado cinta dari saya, dari seorang warga yang tak jemu-jemu diliputi oleh rasa memiliki akan sebuah kota yang ngangeni ini. Dan sebagai catatan akhir, buat Anda yang pernah mampir atau sempat  mencicipi kehidupan di sini, saya persembahkan lagu ini. Jangan kapok ke Yogya yaaa :)

Catatan: Semua foto dalam artikel ini adalah dokumentasi pribadi penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun