Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengulik Kisah Pasar "Pecinan" Patuk

18 Desember 2014   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:01 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_383708" align="aligncenter" width="500" caption="Gandos-gandos yang telah siap dibungkus untuk pembeli."]

14188944981226505597
14188944981226505597
[/caption]

Berbincang hangat dengan Pak Sugeng dan dua penjual jajan pasar di dekatnya, mereka mengakui bahwa kini Pasar Patuk tak seramai dulu lagi. Hari-hari ramai bagi mereka, umumnya hanya pada akhir pekan. Jikalau soal yang ini, tentu tak ada hubungannya dengan etnisitas pasar. Melainkan pergulatan pasar tradisional pada umumnya untuk bertahan dan eksis di era modern. Kehadiran hypermarket, supermarket, dan minimarket yang "melimpah"—salah satunya berdiri gagah tepat di seberang pintu masuk utama Pasar Patuk—membuat saya menarik napas panjang.

Menerima Gandos dalam bungkusan kertas coklat dalam tas kresek, saya pun pamit pada Pak Sugeng dan penjual jajan pasar di dekatnya. Saat mulai melangkah, saya menatap ke atas. Langit masih mendung dan gerimis tipis masih jatuh menimpah saya. Suasana terasa dingin, tapi ada sesuatu yang hangat di dada, yang turut saya bungkus dan bawa pulang bersama Gandos. <>

@angtekkhun

#KeunikanPasarku
Bacaan: 1 2 3 4 5 6
Foto-foto: Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun