Mohon tunggu...
ZA Khumayr
ZA Khumayr Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

I am a science and technology enthusiast based in Indonesia. I write and read in the spare time. I am very fond of literature.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potensi Pasir Silika sebagai Bahan Baku Sel Surya

27 September 2019   21:24 Diperbarui: 27 September 2019   21:47 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun memang untuk tahap selanjutnya masih menggunakan mesin otomatis yang membutuhkan perlakuan khusus yang pada umumnya hasil impor dari luar negeri.

Diketemukan beberapa sumber yang menyebutkan penjualan panel surya dengan harga yang 'terlihat' murah. Namun pada instalasinya masih jatuh pada angka yang lumayan besar.

Sehingga bisa dikatakan bahwa perbandingan keuntungan menggunakan panel surya dibandingkan listrik dari PLN tidak setimpal dengan harganya. Ada sumber pula yang menyebutkan bahwasannya modal baru akan kembali sekitar 93 tahun.

Analisis

Dari berbagai tinjauan situasi dan kondisi di atas, solusi yang mungkin bisa dilakukan pada saat ini adalah dengan melakukan terobosan pada hal proses dari pasir silika hingga ke wafer silikon. Mengingat memang secara otomatisasi masih berperan pada proses selanjutnya hingga menuju ke sel surya jadi.

Diharapkan nantinya akan ditemukan solusi ke depannya sehingga bisa muncul teknologi pengganti yang lebih hemat energi dan biaya. Pada proses awalnya bisa dilakukan dengan elektromagnet sederhana merupakan solusi yang baik mengingat memang proses ini hemat biaya dan energi serta efisien.

Pun dari hasil perhitungan energi dan ekonomis memang perlu dilakukan langkah nyata demi melakukan improvisasi yang lebih mendasar sehingga harga panel surya bisa lebih terjangkau dan efisien.

Karena salah satu faktor yang mempengaruhi faktor perkembangan teknologi di Indonesia adalah daya beli masyarakat Indonesia masih rendah. Sehingga ada banyak faktor hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam industri ini.

Kurang memasyarakatnya teknologi juga akan berimbas pada ketidakberhasilan program. Sehingga langkah pemasyarakatan suatu teknologi juga perlu mengimbangi perkembangan teknologi ini. Jadi bukan hanya pada hal efisiensi energi saja, namun juga efisiensi percepatan keberhasilan teknologi tersebut.

Lebih jauh lagi, bisa dilakukan pula dari pemerintah sebagai langkah inisiasi yang lebih nyata bagi industri dalam negeri. Sehingga ketika keadaan sudah mapan, maka akan bisa dilakukan langkah lain kebijakan yang lebih relevan dengan keadaan masyarakat.

Tujuan yang lebih meluas dari efisiensi energi adalah pada titik global dan mendunia. Sehingga ketika dari satu titik sudah menunjukkan keberhasilan, maka akan ada titik lain yang akan bisa belajar dari hal tersebut. Sehingga efek keberhasilan penghematan energi akan bisa dirasakan dampaknya tak hanya di Indonesia. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun