Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meraih Pahala dan Berkah Ramadhan dari Rumah

21 April 2020   11:19 Diperbarui: 21 April 2020   12:18 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan kali ini bakal menjadi Ramadhan yang memprihatinkan bagi umat Islam se dunia. Tak terkecuali bagi muslim di Indonesia. Apalagi bagi mereka yang berada di zona merah covid 19. Untuk sementara ini, kita telah dihimbau untuk tak berjamaah taraweh di masjid atau musholla, tak ada tadarus qur'an bersama serta kajian atau kultum seperti Ramadhan biasanya.

Sebagai warga yang baik, apalagi ketika jelas di tengah-tengah zona merah covid 19, sudah seharusnya kita mentaati dan mematuhi himbauan pemerintah, yakni tetap berpuasa, tetap beribadah di rumah. Meskipun memang benar bahwa ibadah di masjid lebih utama. Tetapi untuk saat ini beda konteksnya. Sungguh kita sedang dilanda wabah Corona. Tak ada salahnya, kita juga bisa menggapai pahala dan berkah Ramadhan dari rumah-rumah kita.

Sepintas, memang terasa ganjil, sepi,  bila Ramadhan tanpa taraweh bersama di masjid. Meski hal itu belum kita lalui, tetapi bayang-bayang Ramadhan di tengah pandemi Corona sudah serasa hampa. Namun inilah realitanya. Taraweh dan tadarrus adalah ibadah sunnah, bukan suatu kewajiban, pun masih bisa kita laksanakan di rumah, bisa juga berjamaah dengan keluarga atau sendiri. Semua itu bukan disengaja tanpa alasan belaka, tetapi karena keadaan lah yang memaksa.

Adakalanya, mari kita bersiap, menyongsong Ramadhan tahun ini dengan segala konskuensi yang ada. Menggapai berkah dari rumah? Pasti bisa. Semua kembali pada tekad dan niat kuat kita. Mungkin inilah waktunya, kita merangkai mahligai hadits Rosul yang menyatakan "Rumahku adalah Syurgaku".

Sungguh rumah juga bisa menjadi tempat ibadah ke dua, setelah masjid dan musholla. Tentu, bukan sembarang sabda Rosulullah SAW yang menganjurkan kita semua untuk memperbaiki, menghiasi rumah-rumah kita dengan berbagai ibadah. Sehingga, rumah kita betul-betul nyaman, tentram laksana syurga.

Impian untuk menggapai berkah Ramadhan dari rumah, sudah bisa kita mulai dari santap sahur bersama keluarga. Alangkah baiknya bila sebelum santap sahur, sejenak kita menegakkan sholat malam atau dzikir bersama keluarga. Satu persatu anggota keluarga kita bangunkan dan ajak beribadah bersama.

Kajian islami atau kultum ba'da Subuh mungkin sementara waktu ditiadakan di masjid dan musholla. Tenang saja, sudah banyak pesantren atau ustadz yang menyiapkan ceramah atau kajiannya melalui live streaming. Di beberapa stasiun televisi juga masih ada serangkaian acara Islami ba'da Subuh, apalagi di beberapa media sosial. Tentu, jika semua itu betul-betul diniatkan ibadah, mencari ilmu, menghilangkan kebodohan, mengharap ridho Allah SWT, pasti akan mendapat pahala yang sama.

Jelang pagi hari, aktifitas bisa kita mulai dari bersih-bersih diri, beres-beres rumah, halaman atau mungkin olah raga ringan. Dilanjut dengan mengerjakan tugas kantoran dari rumah. Kalau pun aktifitas kerja kita memang di luar rumah, seperti di sawah atau di pasar, tak ada salahnya awali dengan doa dari rumah serta menggunakan prosedur pencegahan covid 19 yang sudah dianjurkan pemerintah. Seperti, ketika keluar rumah, kemana saja, aktifitas apapun, memakai masker. Sesering mungkin cuci tangan pakai sabun dan tetap jaga jarak.

Di sela-sela waktu duha, kita juga bisa melaksanakan sholat Duha di rumah, bisa dilanjut dengan tadarus atau muroja'ah. Menemani belajar anak juga bagian dari kegiatan yang berpahala. Lebih bermanfaat, dan tentu terhindar dari kerumunan atau keramaian orang, yang justru secara sadar atau tidak, biasanya ketika kita berkumpul ternyata lebih banyak membicarakan orang lain.

Dengan lebih banyak di rumah saja, aktivitas baru juga bisa kita biasakan, apalagi di bulan puasa. Selain shalat sunnah dan tadarus, aktifitas sepanjang waktu puasa di rumah juga bisa diisi dengan kajian streaming atau menyibukkan diri dengan kegiatan memasak atau membuat kue untuk hidangan berbuka. Berjualan bisa dilakukan melalui ponsel kita masing-masing, tak harus beraktifitas di luar rumah.

Siang hari, mungkin terasa panas, waktu yang melelahkan. Bisa sejenak istirahatkan badan kita. Toh, tidurnya orang berpuasa itu kan bernilai ibadah.  Sore hari, selepas Ashar bisa kita isi kembali dengan tadarus di rumah atau santai bersama keluarga. Sungguh waktu kita di rumah lebih banyak. Tak berlebihan jika kita tanamkan, canangkan juga program pribadi kita, yakni khatmil qur'an dengan metode mengangsur atau dicicil dalam pembacaannya, one day one juz atau satu hari satu juz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun