Mohon tunggu...
Khristi Rachma Puspita
Khristi Rachma Puspita Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar menulis

Penyair

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap-Sayap Perjuangan

14 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau sebut ini pembebasan?

kau sebut ini mula dari yang ada?

kau sebut ini kekuatan atas kemenangan?

saat patah satu persatu

saat gerutu mula berlalu

saat tanganmu penuh buih

berharap tercuci dari noda-noda

kau paksa nganga luka tertutupi

punggungmu bersayap

dan tak lagi bersayap

hari ini tak cukup hanya berkabar

lalu hilang jejak 

hitam dan putih menyusun pola

seringai senyuman terbaca

percaya pada sebuah pesan dalam balon udara

saat tak lagi ada bara

terkubur ia dalam dalam

maka sebutlah aku hitam

esoknya putih

meski sepuluh halaman sudah kau terjemahkan

tak akan bisa kau definisikan

siapa sebenarnya diriku

kau hanya bisa menganggapku

kupu-kupu taman kota

terbang rendah di antara bunga-bunga

cantik dan indah

lalu hilang di balik semak-semak

meninggalkan ingatan tentang kepak sayap

yang tak akan berhenti bergerak

waktu berdetik berdetak

di dadaku tertanam jiwa merdeka

perjuangan tanpa suara

tanpa senjata

tanpa bersua

tanpa berpuluh media bercerita

tanpa wajah

tanpa sumpah

tetapi langkahku tetap tercatat

di lembar-lembar harap dan ingat

kau bisa saja berhenti membacaku

berhenti menulisku

berhenti menggambar wajahku

berhenti membuat sketsa perjuanganku

dan kau akan temukan jejak-jejak samar penolakanku

atas penindasan tak terlihat

atas beban tak masuk akal

dalam dunia yang katanya terdidik dan dididik

ini dunia tempat sayapku dipatahkan

hingga terbang pun susah payah kuusahakan

sebagai kupu-kupu cantik dan indah

kesukaanmu

Kediri, 14 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun