Rumahmu bernyanyi seperti kicau burung pagi hari:
     Mawar bermekaran, dedaunan basah,
     embun bersenandung
Air sungai menata hujan halus itu dalam tubuhnya
Pagi yang syahdu, namun aku suka
Kau bersuara dengan wajah mata air
Beningnya memenuhi diriku
Aku di sini, selalu
Menunggu kau kembali,
dari ladang kesunyian
Menjaga kita dalam doa
Seperti sebuah stasiun dengan kereta-kereta tertidur
Namun tak berhenti menggenggam waktu
Mengirim gelombang rasa dengan udara hijau, tubuh-tubuh bahagia tempatku bersandar
Aku masih di sini
Memandangmu dengan sempurna
Tak henti menyalakan pelita dari rindu yang sederhana
Sampai aku menjelma lukisan dan kau bingkainya
Kediri, 7 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H